Kala Cinta Menyapa

Ini adalah masalah umum bagi remaja. Karena
itu, tak jarang dari remaja yang kemudian
sempoyongan dan tertatih dalam menanggapi
masalah ini, hingga pada akhirnya banyak dari
mereka yang tak kuat lagi berjalan dan
akhirnya salah arah menyikapinya.

Cinta, siapa tak kenal? Sesuatu yang selalu
membuat hati dag-dig-dug ketika
mendengarnya, yang selalu membuat badan
panas dingin gak karuan, dan yang membuat
akal seolah tak berdaya...lebay ah ! Tapi
apapun penggambarannya, seperti itulah kira-
kira cinta itu. Yang jadi persoalan sekarang,
ketika cinta itu mulai datang dan mengetuk hati
kita. Gak mungkin juga kita gak merespon kan?
Nah, disinilah akan mulai muncul problem yang
akan mencapai klimaks sewaktu-waktu, tinggal
tunggu tanggal mainnya. Terutamanya ini
dialami remaja, yang kebanyakan dari mereka
masih beremosi labil-saya bilang kebanyakan,
gak semuanya!, dalam artian pikiran mereka
seperti perahu yang terombang-ambing ombak
di lautan, kadang ia ke kanan, kadang ke kiri,
kadang mundur, kadang maju. Kalo udah begini,
akan muncul kelompok-kelompok yang berbeda
pandangan dalam menyikapinya. Kelompok
pertama, mereka yang mengagungkan cinta.
Mereka benar-benar mengagungkan, tak
sekadar menyukai cinta, tapi membawanya
dalam kehidupan mereka, hingga sikap dan
pemikiran mereka 'terkontaminasi' cinta. Yang
ada di pikiran mereka hanya cinta, sampe-
sampe status FB mereka berkutat seputar itu
melulu. Kalo cinta kepada Allah masih mending,
tapi ini cintanya kepada seseorang, yang
kemudian cintanya itu mereka tunjukkan dalam
kehidupan mereka. Dengan cara apapun,
seperti menyapa orang yang dicintainya tiap 2
jam sekali, atau selalu menyebut-nyebut
namanya, atau yang lain. Nah, itulah sisi
buruknya, terkadang ia berlebihan dalam hal
cinta. Meskipun karena itu juga dia jadi lebih
bersemangat, karena ada yang membuat
hidupnya lebih berarti. Tapi walau begitu,
kelemahannya adalah bahwa sekali ia jatuh,
bangkitnya akan lama. Setelah jatuh, ia
merasa impian dan hari-hari indahnya sirna
begitu saja. Hal itu karena sikap
berlebihannya.

Kelompok kedua adalah mereka yang tak
berlebihan dalam cinta, menyadari dengan
akal sehat tentang cintanya. Mereka bisa
menjaga hatinya dari cinta yang menipu, dan
hanya menerima cinta yang berujung
kebahagiaan, yaitu cinta kepada Allah.
Kelompok ini mencintai apa-apa yang
membawanya kepada cinta yang abadi kepada
Allah dan menjauhi cinta fana. Kelompok ini
adalah kelompok yang tergambar seperti pada
orang-orang salaf, yang mencintai sesuatu
yang dicintai Allah. Bahkan, mereka mencintai
seseorang pun karena Allah (saya juga :p).
Inilah cinta yang tak diburu nafsu, tapi
memakai akal sehat. Karena cinta bukanlah
tentang nafsu, meskipun nafsu bagian dari
cinta.

Kelompok ketiga adalah mereka yang
terkadang menjaga cintanya dari keburukan,
seperti kelompok kedua, tapi di lain waktu
mereka terpeleset karena ketidakhati-
hatiannya dalam melangkah. Ini bisa terjadi
karena di satu sisi mereka ingin menjadi baik,
tapi di sisi lain terkadang mereka lupa
keinginannya itu. Sebenarnya mereka juga
berjuang melawan gelora cintanya yang
menggebu yang berusaha membawanya pada
keburukan. Tapi kadang dia belum berhasil.
Tapi dari situlah dia akan belajar untuk
kemudian mengupgrade dirinya agar menjadi
lebih baik. Itulah perjuangannya (ya Allah,
seperti kisahku...).

Kemudian, langkah-langkah yang akan diambil
sangat menentukan kemana kamu akan
membawa cintamu. Seorang nahkoda yang
mengemudikan kapalnya menuju badai, maka ia
pasti akan terhempas badai itu.
Langkah pertama kala cinta menyapamu
adalah, bersikaplah terbuka. Cinta adalah
sesuatu yang fitrah, karena itu, jika menolak
cinta, maka berarti ia menolak fitrah.
Kemudian, berfikirlah dengan akal sehatmu,
hendak kamu bawa kemana cintamu. Yang
terbaik adalah dibawa menuju kepada sang
penggenggam hati, Allah al muqallibal qulub.
Sandarkanlah kepadaNya, karena semua
kembalinya akan kepadaNya, sehingga sia-sia
saja jika disandarkan kepada selainNya.
Selanjutnya tinggal merawat cinta itu agar
dapat tumbuh dan mekar di tamannya.
Berikanlah pupuk dan air kesejukan bagi
cintamu, serta cahaya dariNya sebagai
pembimbingmu. Dan ketika telah mekar, jangan
kamu usik dengan mengumbarnya, karena itu
akan meluruhkan mahkota keindahannya.
Biarkan dia menyebarkan wanginya dengan
sendirinya. Dan biarkan kupu-kupu
menghampirimu dengan suka rela tanpa
paksaan^^.

Semua akan indah pada masanya. Yakinlah Dia
memberikan yang terbaik untukmu...

1 komentar :