Ikhtilath dan Penjelasan Ilmiah

Ikhtilath artinya bercampur baur. Yang dimaksud di sini adalah bercampur-baurnya antara dua jenis kelamin; laki-laki dan perempuan yang bukan mahram di satu tempat tanpa mengindahkan adab-adab syar’i.


Dalam dunia pendidikan sekuler di negeri kita saat ini, hal itu sudah merupakan pemandangan yang lazim. Dalam satu kelas terdapat murid laki-laki dan perempuan. Justeru yang dirasakan aneh adalah apabila antara kedua jenis kelamin itu terpisah dalam ruang belajar masing-masing. Sistem pemisahan ini jarang ada, kecuali di lembaga-lembaga pendidikan yang menerapkan sistem pendidikan Islami.

Padahal, syariat kita melarang terjadinya Ikhtilath tersebut. Banyak sekali dalil yang mengindikasikan hal itu. Bila dalil-dalil itu sudah jelas, valid dan dapat dipertanggung-jawabkan, maka sikap seorang Muslim yang pertama-tama hanyalah Sam’an wa Thaa’atan (menerima dengan ketundukkan), terlepas apakah di balik itu ada rahasia (hikmah) ataukah tidak.!

Sekalipun begitu, tetap saja muncul keingintahuan untuk bertanya: Adakah rahasia di balik larangan syariat itu, khususnya dalam dunia pendidikan?. Dengan kata lain, adakah pengaruh pemisahan antara kedua jenis kelamin itu terhadap prestasi belajar siswa?. Bila ada, dapatkah dibuktikan secara ilmiah?. Pertanyaan-pertanyaan ini akan dijawab dalam buletin ini.

Dalil-Dalil Syariat tentang Larangan Ikhtilath

Allah Subhaanahu Wata’aala Yang Maha Bijaksana telah menetapkan hubungan antara kedua jenis kelamin tersebut, atau antara siswa dan siswi dalam pengajaran demi merealisasikan tujuan pengajaran dan menghindari berbagai problem dan dampak-dampak negatif dari Ikhtilath tersebut.

Berikut beberapa dari teks-teks al-Qur`an dan hadits nabawi yang dari sisi makna mengindikasikan.

Pengharaman atau pelarangan terhadap sebab-sebab Ikhtilath:

    * Hijab WanitaAllah Subhaanahu Wata’aala berfirman, “Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (al-Ahzab:53) Ayat ini menunjukkan bahwa menurut hukum asal, wanita harus menutup dirinya dari pandangan laki-laki dan tidak melakukan Ikhtilath di lembaga-lembaga pendidikan.
    * Perintah Menundukan Pandangan.Allah Subhaanahu Wata’aala memerintahkan kaum laki-laki agar menundukan pandangan, demikian juga kaum wanita. “Dan katakanlah kepada laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka…’” (an-Nur:30-31)

      Hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang pandangan tak sengaja, lantas beliau memerintahkanku agar menundukan pandangan.” (HR.Muslim).

      Hadits yang diriwayatkan dari Ali radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadanya, “Hai Ali, jangan kamu teruskan pandanganmu dengan pandangan yang lain, sebab pandangan yang pertama itu adalah milikmu (tidak apa-apa), sedangkan yang lainnya itu bukanlah untukmu (tidak dibolehkan).” (HR.al-Hakim, dihasankan oleh al-Albani) Dan hadits-hadits yang semakna dengan itu banyak sekali.
    * Larangan duduk-duduk di jalan-jalan.Syariat Islam tidak memberikan dispensasi untuk duduk-duduk di jalan-jalan kecuali dengan memberikan hak orang yang berjalan, salah satunya menundukan pandangan, sebagaimana terdapat dalam hadits Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu. Di dalamnya disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hindarilah duduk-duduk di jalan-jalan.” Mereka (para shahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, bukankah tidak ada salahnya kami berbincang-bincang di tempat-tempat duduk kami?” Beliau menjawab, “Bila memang tidak dapat menghindarkan tempat duduk tersebut, maka berilah jalan tersebut haknya.” Mereka bertanya, “Apa gerangan hak jalan itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Menundukan pandangan, tidak mengganggu, membalas salam, Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar.” (HR.al-Bukhari)
    * Larangan berkhalwat Dengan Wanita Asing (Bukan Mahram)Dari Ibn ‘Abbas radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kamu berberkhalwat (menyendiri) dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya.” (HR.al-Bukhari dan Muslim) Dan dari Jabir secara Marfu’, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka janganlah ia menyendiri dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya, sebab yang ketiganya adalah syetan.” (HR.Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani)
    * Diharamkan Menyentuh Wanita Asing (Bukan Mahram)Dari Ma’qil bin Yasar radhiallahu ‘aanhu’ bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh, dilukainya kepala salah seorang di antara kamu dengan jarum besi adalah lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR.ath-Thabarani, dishahihkan oleh al-Albani)


Sejumlah kajian dan penelitian kemanusiaan yang dilakukan berbagai peneliti di Eropa dan Amerika Serikat membuktikan bahwa kecerdasan akal siswa atau siswi terpengaruh secara negatif di ruangan belajar yang bercampur (baca: Ikhtilath). Sebagian penelitian itu menunjukkan, para pemudi memberikan hasil belajar yang lebih baik pada program-program di lingkungan khusus wanita (terpisah dari laki-laki).

Dalam penelitian yang dilakukan majalah News Week, Amerika, sebagian statistik menguatkan bahwa ketika para siswa belajar secara terpisah, jauh dari lawan jenisnya, maka prestasi ilmiahnya dapat terealisasi. Sedangkan pada sistem pengajaran yang bercampur, para siswi gagal meraih prestasi di bidang matematika, sains, kimia, fisika, teknologi dan komputer. Manajemen pengajaran di distrik Newham, Amerika menguatkan fakta-fakta ini dalam sebuah kajian analisis.

Sebuah lembaga Amerika, pendukung Sistem Pengajaran Non Ikhtilath telah mengetengahkan penelitian yang diadakan Universitas Michigan, Amerika di beberapa sekolah swasta Katholik, yang mene-rapkan sistem pengajaran Ikhtilath dan Non Ikhtilath menyimpulkan, para siswa di sekolah-sekolah Non Ikhtilath unggul dalam kemampuan menulis dan bahasa.

Setelah mengadakan sejumlah penelitian, Peter Jones, kepala penelitian-penelitian edukatif menguatkan bahwa para siswi unggul atas para siswa di tingkat SD Non Ikhtilath dalam kebanyakan cabang ilmu. Lebih mampu menulis secara baik dan meraih hasil akhir yang lebih baik. Sementara prestasi di bidang yang sama menurun di kelas-kelas berikhtilath di mana para siswi gagal dalam membuktikan kematangannya secara dini dan merealisasikan kewanitaannya di hadapan lawan jenisnya.

Michel Vize, peneliti di pusat penelitian ilmiah nasional dan mantan penasehat menteri pemuda dan olahraga di Prancis menegaskan, anak-anak yang sudah memasuki usia pancaroba di kelas-kelas Non Ikhtilath kesulitan dalam membaca teks. Hal itu dihasilkan melalui analisis yang dilakukan Organisasi Perdagangan dan Pembangunan Ekonomi tahun 2000. Dalam rangka mendukung sistem pengajaran Non Ikhtilath, ia mengatakan, “Sesungguhnya memisahkan antara laki-laki dan perempuan dalam pengajaran memberikan kesempatan lebih besar kepada para pelajar untuk mengembangkan potensi dirinya. Oleh karena itu, kami menuntut diterapkannya sistem Non Ikhtilath demi menghasilkan hasil belajar yang lebih baik.”

Carlos Schuster, peneliti wanita yang juga ahli di bidang pendidikan Jerman menyebutkan, disatukannya sesama jenis di sekolah-sekolah; laki-laki di sekolah khusus laki-laki dan perempuan di sekolah khusus perempuan menyebabkan meningkatnya spirit bersaing di antara para murid, sedangkan Ikhtilath meniadakan motivasi tersebut.

Demikian sedikit uraian mengenai rahasia syariat di balik larangan Ikhtilath. Tampak sekali keunggulan syariat Islam dalam meletakkan sistem pendidikan yang berkualitas. Maha Suci Allah Subhaanahu Wata’aala Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui.

0 komentar :

Teruntuk Dirimu

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh
            Aku mulai menulis surat ini kepadamu dengan memuji Allah yang tiada Tuhan selain Dia, dan dengan iringan do’a mudah-mudahan Allah melindungi kami dan kamu dengan mentaatinya dalam kesendirian dan keramaian, dan menyelamatkan kami dan kamu dari semua yang dibenci, dan semoga shalawat dan salam atas kecintaan kita, Muhammad, keluarga, dan sahabat-sahabatnya, amma ba’du.
            Wahai Saudariku, Wahai Muslimah, hari ini aku tulis surat ini kepadamu-khusus kepadamu-karena aku ingat betapa Rasulullah menghormati dan menghargaimu.
            Wahai Saudariku, Wahai Muslimah, bertaqwalah kepada Allah! Sungguh, tiada kebaikan di dunia ini selain dengan bertaqwa kepada Allah.
             Wahai Suadariku, Wahai Muslimah, tahukah engkau bagaimana kondisi umat saat ini? Ya, banyak kerusakan yang menjangkiti umat Muslim saat ini. Banyak yang mulai menyimpang dari jalur yang lurus ini. Namun aku yakin, dan aku melihat masih ada mutiara-mutiara yang bersinar diterpa cahaya mentari diantara rumput-rumput yang kering dan tanah yang tandus. Itulah engkau, Wahai Muslimah! Engkaulah mutiara itu, seperti yang Rasulullah sabdakan :
“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita muslimah.” (Al Hadits)
            Sekali lagi, beliau memuji dan menghargai kedudukanmu sebagai seorang muslimah. Namun begit, akan lebih indah lagi bila bukan hanya engkau yang baik, namun engkau mengajak orang lain juga menjadi baik, sehingga kebaikanmu dapat ditularkan kepada orang lain. Allah berfirman dalam surah Al ‘Ashr : 2-3 yang artinya :
“Sungguh, manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati dalam kesabaran.”
            Islam bukanlah agama yang individual. Islam adalah agama yang menyuruh untuk saling tolong menolong dalam kebaikan, Wahai Muslimah. Karena itu, bantulah mereka yang terjebak dalam kubangan dosa, bantulah mereka keluar dari sana…
            Wahai Saudariku, Wahai Muslimah, sungguh, aku hanya ingin memberimu nasehat, meski kutahu aku pun tak selalu benar, dan belum tentu aku lebih baik darimu. Namun karena aku mencintai saudaraku, aku ingin ia juga mencintai saudaranya yang lain.
Wahai Saudariku, Wahai Muslimah, inilah nasehatku. Renungkanlah dan nasehatkanlah kepada orang lain.
            Jika kau dapatkan nikmat, jagalah. Sebab kemaksiatan akan merampasnya. Dengan bersyukur kepada Tuhan, abadikanlah. Sebab Tuhan adalah Dzat yang cepat memberikan balasan.
Wahai Saudariku, Wahai Muslimah, carilah ilmu, bukan saja sampai negeri Cina, namun sampai maut menyapamu, membawamu pergi dari kelelahan dunia menuju peristirahatan abadi. Jadilah engkau seperti ‘Aisyah, yang menjadi rujukan para sahabat Nabi ketika bertanya suatu hal. Jadilah engkau seperti Fatimah binti Abbas, yang dengan perantaranya banyak wanita yang menjadi baik dan berhati lembut, hingga seorang syaikh sekaliber Imam Ibnu Taimiyah pun memuji kecerdasannya.
            Wahai Saudariku, Wahai Muslimah, ingatlah barangsiapa melakukan kebaikan, niscaya tidak akan kehilangan pahalanya. Allah tidak akan melupakan kebaikan yang dilakukan oleh manusia kepada hambaNya. Karena itu, teruslah berbuat baik, karena engkau tidak hidup dari komentar orang lain kepadamu, namun engkau hidup dari nikmat yang diberikan oleh Dzat yang MahaHidup.
            Wahai Saudariku, Wahai Muslimah, tegarlah dalam menjalani hidupmu di dunia. Jika dunia memperlihatkan kecongkakannya, perlihatkan padanya ketegaran dan kesabaranmu dalam menghadapinya.
Wahai orang yang sering mengeluh padahal engkau tak punya penyakit, perindahlah dirimu, niscaya engkau akan melihat alam semesta ini indah. Penglihatanmu hanya tertuju kepada duri bunga mawar, sehingga engkau tidak melihat diatasnya terdapat bunga yang segar lagi berembun.
           Lihatlah dunia sebagai ladang amal, maka engkau akan merasa ringan menjalani kehidupan disana.
           Wahai Saudariku, Wahai Muslimah, jika engkau menasehati saudaramu, nasehatilah ia dalam kesendiriannya, sehingga kau benar-benar menasehati dan menghiasnya. Jangan kau nasehati ia dalam keramaian, aku takut kau telah membuka aibnya dan menjelekkannya.
           Wahai Saudariku, Wahai Muslimah, sungguh, masih banyak yang ingin kusampaikan padamu. Namun kurasa ini cukup untukmu. Aku hanya berharap engkau menjadi wanita yang baik setelah ini, menjadi sebaik-baik perhiasan dan penyejuk hati. Maaf jika ada kata yang tak berkenan di hati, afwan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh

1 komentar :

Meminimalisir kecelakaan

Seorang mahasiswa statistika di sebuah perguruan tinggi memiliki kebiasaan aneh ketika menyetir mobil. Setiap kali melewati persimpangan jalan, dia selalu memacu mobilnya dengan cepat, dan ketika telah melewatinya mobilnya kembali pelan. Suatu ketika seorang temannya ikut menumpang di mbilnya. Temannya merasa heran dengan gaya menyetirnya. Ia bertanya, "kenapa tiap melewati persimpangan jalan kamu menyetir dengan cepat dan setelah melewatinya kamu kembali melambatkan mobilmu?" Si mahasiswa tadi menjawab, "Secara statistik, kecelakaan memiliki kemungkinan lebih besar terjadi di persimpangan jalan. Aku hanya memastikan aku menghbiskan waktu sesedikit mungkin di tempat itu."

0 komentar :

Pagar

3 ilmuwan terlibat perdebatan serius. Mereka adalah insinyur mesin, fisikawan, matematikawan. Mereka berusaha untuk memagari sebidang tanah yang akan dijadikan kandang sapi. Permasalahannya adalah material yang mereka miliki hanya sedikit. Lalu insinyur mendapat ide. Ia mengambil sedikit bahan lalu membuat kandang berbentuk persegi. Ia mengira itulah solusi terbaik. Ternyata sang fisikawan membantahnya. "aku punya solusi lebih bagus.". Lalu dia membuat pagarnya berbentuk lingkaran. Ia mengatakan bahwa bentuk lingkaran adalah bentuk yang memiliki kemungkinan ruang terbesar dengan material yang tersedia. Ternyata itu juga dibantah sang matematikawan. Ia, dengan wajah kegirangan lalu membuat pagar mengelilingi tubuhnya, lalu ia berkata, "AKU MENDEFINISIKAN DIRIKU BERADA DI LUAR PAGAR.".

0 komentar :

WARTAWATI AS : WAHAI MUSLIMAH.. DUNIA BUTUH KALIAN

Ditengah serangan Israel ke Libanon Aku menyaksikan pembantaian, kematian dan kehancuran yang menimpa rakyat Libanon, tapi aku juga melihat sesuatu yang lain; Aku melihat kalian (para muslimah). Aku menyaksikan perempuan-perempuan yang membawa bayi atau anak-anak yang mengelilingin mereka. Aku menyaksikan bahwa meski mereka mengenakan pakaian yang sederhana, kecantikan mereka tetap terpancar dan kecantikan itu bukan sekedar kecantikan fisik semata.

Aku merasakan sesuatu yang aneh dalam diriku; aku merasa iri. Aku merasa gundah melihat kengerian dan kejahatan perang yang dialami rakyat Libanon, mereka menjadi target musuh bersama kita. Tapi aku tidak bisa memungkiri kekagumanku melihat ketegaran, kecantikan, kesopanan dan yang paling penting kebahagian yang tetap terpancar dari wajah kalian.

Kelihatannya aneh, tapi itulah yang terjadi padaku, bahkan di tengah serangan bom yang terus menerus, kalian tetap terlihat lebih bahagia dari kami (perempuan AS) di sini karena kalian menjalani kehidupan yang alamiah sebagai perempuan. Di Barat, kaum perempuan juga menjalami kehidupan seperti itu sampai era tahun 1960-an, lalu kami juga dibombardir dengan musuh yang sama. Hanya saja, kami tidak dibombardir dengan amunisi, tapi oleh tipu muslihat dan korupsi moral.

Mereka membombardir kami, rakyat Amerika dari Hollywood dan bukan dari jet jet tempur atau tank-tank buatan Amerika. Mereka juga ingin membombardir kalian dengan cara yang sama, setelah mereka menghancurkan infrastruktur negara kalian. Aku tidak ingin ini terjadi pada kalian. Kalian akan direndahkan seperti yang kami alami. Kalian dapat menghindar dari bombardir semacam itu jika kalian mau mendengarkan sebagian dari kami yang telah menjadi korban serius dari pengaruh jahat mereka. Apa yang kalian lihat dan keluar dari Hollywood adalah sebuah paket kebohongan dan penyimpangan realitas. Hollywood menampilkan seks bebas sebagai sebuah bentuk rekreasi yang tidak berbahaya karena tujuan mereka sebenarnya adalah menghancurkan nilai-nilai moral di masyarakat melalui program-program beracun mereka. Aku mohon kalian untuk tidak minum racun mereka.

Karena begitu kalian mengkonsumsi racun racun itu, tidak ada obat penawarnya. Kalian mungkin bisa sembuh sebagian, tapi kalian tidak akan pernah menjadi orang yang sama. Jadi, lebih baik kalian menghindarinya sama sekali daripada nanti harus menyembuhkan kerusakan yang diakibatkan oleh racun-racun itu.
Mereka akan menggoda kalian dengan film dan video-video musik yang merangsang, memberi gambaran palsu bahwa kaum perempuan di AS senang, puas dan bangga berpakaian seperti pelacur serta nyaman hidup tanpa keluarga. Percayalah, sebagian besar dari kami tidak bahagia. Jutaan kaum perempuan Barat bergantung pada obat-obatan anti-depresi, membenci pekerjaan mereka dan menangis sepanjang malam karena perilaku kaum lelaki yang mengungkapkan cinta, tapi kemudian dengan rakus memanfaatkan mereka lalu pergi begitu saja. Orang-orang seperti di Hollywood hanya ingin menghancurkan keluarga dan meyakinkan kaum perempuan agar mau tidak punya banyak anak.

Mereka mempengaruhi dengan cara menampilkan perkawinan sebagai bentuk perbudakan, menjadi seorang ibu adalah sebuah kutukan, menjalani kehidupan yang fitri dan sederhana adalah sesuatu yang usang. Orang-orang seperti itu menginginkan kalian merendahkan diri kalian sendiri dan kehilangan imam. Ibarat ular yang menggoda Adam dan Hawa agar memakan buah terlarang. Mereka tidak menggigit tapi mempengaruhi pikiran kalian.

Aku melihat para Muslimah seperti batu permata yang berharga, emas murni dan mutiara yang tak ternilai harganya. Alkitab juga sebenarnya mengajarkan agar kaum perempuan menjaga kesuciannya, tapi banyak kaum perempuan di Barat yang telah tertipu. Model pakaian yang dibuat para perancang Barat dibuat untuk mencoba meyakinkan kalian bahwa asset kalian yang paling berharga adalah seksualitas. Tapi gaun dan kerudung yang dikenakan para perempuan Muslim lebih seksi daripada model pakaian Barat, karena busana itu menyelubungi kalian sehingga terlihat seperti sebuah misteri dan menunjukkan harga diri serta kepercayaan diri para muslimah.

Seksualiatas seorang perempuan harus dijaga dari mata orang-orang yang tidak layak, karena hal itu hanya akan diberikan pada laki-laki yang mencintai dan menghormati perempuan, dan cukup pantas untuk menikah dengan kalian. Dan karena lelaki di kalangan Muslim adalah lelaki yang bersikap jantan, mereka berhak mendapatkan yang terbaik dari kaum perempuannya.

Tidak seperti lelaki kami di Barat, mereka tidak kenal nilai sebuah mutiara yang berharga, mereka lebih memilih kilau berlian imitasi sebagai gantinya dan pada akhirnya bertujuan untuk membuangnya juga. Modal yang paling berharga dari para muslimah adalah kecantikan batin kalian, keluguan dan segala sesuatu yang membentuk diri kalian. Tapi saya perhatikan banyak juga muslimah yang mencoba mendobrak batas dan berusaha menjadi seperti kaum perempuan di Barat, meski mereka mengenakan kerudung.

Mengapa kalian ingin meniru perempuan-perempuan yang telah menyesal atau akan menyesal, yang telah kehilangan hal-hal paling berharga dalam hidupnya? Tidak ada kompensasi atas kehilangan itu. Perempuan-perempuan Muslim adalah berlian tanpa cacat. Jangan biarkan hal demikian menipu kalian, untuk menjadi berlian imitasi. Karena semua yang kalian lihat di majalah mode dan televisi Barat adalah dusta, perangkap setan, emas palsu.

Kami Butuh Kalian, Wahai Para Muslimah!

Aku akan memberitahukan sebuah rahasia kecil, sekiranya kalian masih penasaran; bahwa seks sebelum menikah sama sekali tidak ada hebatnya.

Kami menyerahkan tubuh kami pada orang kami cintai, percaya bahwa itu adalah cara untuk membuat orang itu mencintai kami dan akan menikah dengan kami, seperti yang sering kalian lihat di televisi. Tapi sesungguhnya hal itu sangat tidak menyenangkan, karena tidak ada jaminan akan adanya perkawinan atau orang itu akan selalu bersama kita. Itu adalah sebuah Ironi! Sampah dan hanya akan membuat kita menyesal. Karena hanya perempuan yang mampu memahami hati perempuan. Sesungguhnya perempuan dimana saja sama, tidak peduli apa latar belakang ras, kebangsaan atau agamanya.

Perasaan seorang perempuan dimana-mana sama. Ingin memiliki sebuah keluarga dan memberikan kenyamanan serta kekuatan pada orang-orang yang mereka cintai. Tapi kami, perempuan Amerika, sudah tertipu dan percaya bahwa kebahagiaan itu ketika kami memiliki karir dalam pekerjaan, memiliki rumah sendiri dan hidup sendirian, bebas bercinta dengan siapa saja yang disukai.

Sejatinya, itu bukanlah kebebasan, bukan cinta. Hanya dalam sebuah ikatan perkawinan yang bahagialah, hati dan tubuh seorang perempuan merasa aman untuk mencintai. Dosa tidak akan memberikan kenikmatan, tapi akan selalu menipu kalian. Meski saya sudah memulihkan kehormatan saya, tetap tidak tergantikan seperti kehormatan saya semula.

Kami, perempuan di Barat telah dicuci otak dan masuk dalam pemikiran bahwa kalian, perempuan Muslim adalah kaum perempuan yang tertindas. Padahal kamilah yang benar-benar tertindas, menjadi budak mode yang merendahkan diri kami, terlalu resah dengan berat badan kami, mengemis cinta dari orang-orang yang tidak bersikap dewasa. Jauh di dalam lubuk hati kami, kami sadar telah tertipu dan diam-diam kami mengagumi para perempuan Muslim meski sebagaian dari kami tidak mau mengakuinya. Tolong, jangan memandang rendah kami atau berpikir bahwa kami menyukai semua itu. Karena hal itu tidak sepenuhnya kesalahan kami.

Sebagian besar anak-anak di Barat, hidup tanpa orang tua atau hanya satu punya orang tua saja ketika mereka masih membutuhkan bimbingan dan kasih sayang. Keluarga-keluarga di Barat banyak yang hancur dan kalian tahu siapa dibalik semua kehancuran ini. Oleh sebab itu, jangan sampai tertipu saudari muslimahku, jangan biarkan budaya semacam itu mempengaruhi kalian. Tetaplah menjaga kesucian dan kemurnian. Kami kaum perempuan Kristiani perlu melihat bagaimana kehidupan seorang perempuan seharusnya. Kami membutuhkan kalian, para Muslimah, sebagai contoh bagi kehidupan kami, karena kami telah tersesat. Berpegang teguhlah pada kemurnian kalian sebagai Muslimah dan berhati-hatilah!

Joanna Francis adalah seorang penulis dan wartawan asal AS. Dalam situs Crescent and the Cross, perempuan yang menganut agama Kristen itu menuliskan ungkapan hatinya tentang kekagumannya pada perempuan-perempuan Muslim di Libanon saat negara itu diserang oleh Israel dalam perang tahun 2006 lalu.


diambil dari facebook : Yusuf Mansur Network

0 komentar :

Surat dari Penjaga Masjid Nabawi

BERITA DARI MASJID NABAWI... BERITA PENTING.... BERITA UNTUK UMMAT ISLAM DISELURUH DUNIA.



SURAT INI DATANGNYA DARI SYECKH ACHMAD DI SAUDI ARABIA :



... "AKU BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH SWT DAN NABI MUHAMMAD SAW " WASIAT UNTUK SELURUH UMMAT ISLAM DARI SYECKH ACHMAD SEORANG PENJAGA MAKAM RASULULLAH DI MADINAH, YAITU MASJID NABAWI SAUDI ARABIA.



"Pada malam tatkala hamba membaca AlQur'an dimakam Rasulullah, dan Hamba sampai tertidur,lalu hamba bermimpi.. Didalam mimpi hamba bertemu sengan Rasulullah SAW, dan beliau berkata, " didalam 60.000 orang yang meninggal dunia, diantara bilangan itu tidak ada seorangpun yang mati beriman, dikarenakan :



1. Seorang istri tidak lagi mendengarkan kata-kata suaminya.



2. Orang kaya yang mampu, tidak lagi melambangkan atau menimbangkan rasa belas kasih kepada orang-orang miskin.



3. Sudah banyak orang tidak berzakat, tidak berpuasa, tidak sholat dan tidak menunaikan ibadah Haji, padahal merek-mereka ini mampu melaksanakan.



4. Oleh sebab itu wahai Syeckh Achmad engkau sabdakan kepada ummat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah kepada Allah SWT."



Demikian pesan Rasulullah kepada hamba, Maka berdasarkan pesan Rasulullah tersebut dan oleh karenanya hamba berpesan kepada segenap Ummat Islam di dunia :



-Bersalawatlah kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW.

-Janganlah bermalas-malasan untuk mengerjakan sholat 5 ( lima ) waktu.

-Bershodaqoh dan berzakatlah dengan segera, santuni anak-anak yatim piatu.

-Berpuasalah di bulan Ramadhan serta kalau mampu tunaikan segera ibadah haji.

0 komentar :

Before To Night

Kesungguhan hati pun tlah teruji
Memaknai takdir Ilahi
Hitam putih jalan hidup kita dalam kasih sayangNya

Sadari kuasaNya yang Maha Sempurna
Dunia bukan sgalanya

Before to night
Zutto chansu ga aru yo
Before to night
Konnan ni chokumen shin ni ganbatte
Before to night
Allah ga zutto bokutachi to
Isshou ni aru no o shinjitte

Kuatkanlah derap langkahmu
Pijak duniadengan yakinmu
Berputus asa bukanlah jawaban atas kesalmu

Sadari kuasanya yang Maha Sempurna
Dunia bukan sgalanya

Before to night
Hapuslah dukamu di masa lalu
Before to night
Yakinlah Allah slalu bersamamu
Before to night
Masih ada hari esok untukmu
Hidayah kan terangi harimu

Hadirkan pribadi yang terpuji pantang untuk menyakiti
Raih sgala cita penuh cinta slamanya

Before to night
Never forget...
Before to night
Never give up...
Raise your hands and pray to Allah
Before to night
Dont give up...dont give up...
And bring your life in to the light

And better life will be close to you


mohon bantuannya,kalo ada yang salah...
correct me if I wrong...

2 komentar :