Mungkin ini mengecewakan banyak pihak. Aku menyadarinya, aku minta maaf...

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Aku disini hanya ingin menyampaikan sedikit uneg-uneg ku.

Aku benar-benar minta maaf, kepada semua pihak yang terlanjur senang dengan pilihan pertamaku ini. Mungkin tahun depan dan tahun-tahun berikutnya kalian takkan pernah lagi mendengar seperti jawabanku saat ini. Ya...aku memang berniat pindah jurusan. Mengecewakan...? Memang... Terutama buat yang sudah begitu berharap kepadaku. Bahkan aku sendiri juga kecewa... Kenapa aku dulu memilih jurusan itu. Tak mudah menjalaninya ternyata. Aku terseok-seok.

Ada yang bilang bisa itu karena biasa. Yah, aku setuju saja, karena memang kebiasaan dibentuk dari sebuah pembiasaan. Namun, inilah yang kadang tak berlaku untukku. Dalam beberapa kasus, aku bisa bukan karena biasa, namun karena aku memahami hal itu. Jadi bisa karena memahami. Dan itulah yang lebih sering kulakukan. Makanya, aku cenderung kepada tipe penghafal, bukan tipe penghitung. Aku baru menyadari hal itu belum lama, ketika kuliah berjalan beberapa minggu. Awalnya kupikir aku bisa merubah diriku menjadi orang yang bisa dalam hal hitungan-hitungan rumit. NAmun seiring waktu kusadari, bahwa aku ternyata tak semudah itu melakukannya. Ini tak semudah membalikkan tangan. Seberapa keras aku berusaha memahami, tetap saja angka bagiku adalah angka, tak berubah menjadi apapun yang terlihat menyenangkan. Lalu kumulai berfikir, mungkin memang bukan potensiku. Aku yakin bahwa setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda sejak dia diciptakan. Aku lalu berfikir... Mungkin aku lebih cocok dalam mengingat.

Memang benar, aku lebih unggul dalam sisi itu. Sejak kecil, sejak SD, aku terbiasa dengan mengingat, bukan menghitung. Bahkan dulu di kelas 4 SD aku ikut training untuk melatih ingatan. Dan itu berhasil. Aku bisa mengingat banyak nama-nama yang ada di daftar makalah yang kudapat, lebih dari 30 nama. Dan itu bertahan dalam waktu cukup lama, sebulan lebih. Kemudian ada juga yang masih kuingat hingga saat ini, lewat sekitar 8 tahunan dari waktu itu. 10 nama tumbuhan berkayu berurutan sesuai abjad. Bayur, Bulian, Cendana, Eukaliptus, Kayu Hitam, Sawo Kecik, Sonokeling, Suren, Taker, Tembusu. Nama-nama yang saat itu bahkan asing di kepalaku. Tapi aku mengingatnya sampai saat ini. Bahkan dulu aku juga sempat bisa menghafal dialog dalam komik dari awal hingga bagian tengah-tengah detail beserta gambarnya-meskipun sekarang sudah lupa.

Sekarang kalian sudah tahu seperti apa aku waktu dulu-walaupun sekilas. Maka inilah yang kemudian juga mendorongku untuk move on and change dari tempatku berada saat ini. Aku pernah mendengar dari seorang  mantan ketua organisasi, dia mengatakan bahwa tempatkanlah seseorang dalam bidang yang sesuai potensinya. Dulu aku masuk jurusanku itu karena aku ingin tahu, apa aku bisa merubah diriku dan menjadikannya bisa dalam hal yang tak kukuasai ini. Tapi lalu aku sadar bahwa itu akan sangat berat karena memang potensiku di bidang lain. Makanya kuputuskan untuk beralih jurusan. Aku ingin mengantarkan diriku, membawa bakatku kepada dunianya, sehingga bakatku bisa kukembangkan maksimal. Selain itu, aku takkan merasa terkurung dalam penjara ketidak-bisaan.

Ada paling tidak dua alasan aku memilih pindah, yang mungkin salahsatunya sudah kukatakan diatas. Yang pertama, ternyata ini bukan bakatku. Seberapapun aku memaksa diriku berpikir untuk itu, aku tak bisa. Ujung-ujungnya aku malah ngantuk. Aku lebih ke arah menghafal, bukan menghitung-seperti yang sudah kukatakan. Kedua, belajarku tak bisa kunikmati, karena aku merasa di bawah tekanan. Memang, sebenarnya semua juga begitu. Tapi, paling tidak aku lebih menikmati kalau itu jurusan yang kusukai-seperti biologi misalnya. Tapi kalau di jurusanku saat ini, aku dituntut untuk benar-benar bisa, benar-benar menguasai, dan jika aku salah sedikit saja, efeknya akan membahayakan publik. Aku menjadi tertekan kalau tuntutannya seperti itu. Aku sebenarnya bukan orang yang suka bekerja dengan deadline buatan orang lain dan bekerja dibawah tekanan. Aku lebih suka agak longgar. Meskipun begitu, bukan berarti aku orang yang nyantai dan suka meremehkan. Aku ingin belajar dengan menikmati, tenggelam dalam dasar ilmunya dan naik dengan membawa banyak permata. Untuk itu, langkah pertama yang harus kulakukan adalah suka jurusan itu terlebih dulu, dan di jurusanku saat ini entah kenapa aku tak menyukainya.

Ada yang bilang peluang usaha setelah lulus nanti terjamin. Untuk kacamata orang biasa iya, namun aku ingin memandang dengan kacamata lain. Bahwa rizki yang Allah tetapkan ini luas tersebar di muka bumi, tinggal kita yang menjemputnya. Banyak sedikitnya itu bukan yang utama, tapi berkah yang lebih diutamakan. Kalau ada yang ingin memprotesku karena ini, tak masalah, cuma satu yang ingin kutegaskan di bawah ini, bahwa kuliah adalah soal belajar sebanyak-banyaknya dan membekali diri sebanyak-banyaknya pula, sedangkan kerja dan menikah itu urusan selanjutnya. Kalau kita  mencampuradukkannya, kita akan kebingungan mencari orientasinya, walaupun beberapa orang berhasil melakukan itu, namun sekali lagi, bukan aku. Cukup kita tawakkal kepada Allah, kita serahkan urusan kita kepadaNya, kita hanya tinggal berusaha sesuai kemampuan bidang kita, Insya Allah Allah akan mudahkan. Bukan jaminan pekerjaan terjamin atau mapan itu sebagai sebuah kebahagiaan. Banyak contohnya orang yang terbilang sukses di mata manusia, namun dirinya tak bahagia. Jika kalian memandang kebahagiaan itu dari sisi duniawi, maka kalian adalah materialistis. Pandanglah ia dari sisi Rasulullah, yang memandang kebahagiaan bukan cuma sekedar duniawi. Memang, hidup butuh uang, butuh penghasilan, butuh ma'isyah. Namun uang, pekerjaan, jabatan, penghasilan bukan segalanya yang membutakan kita. Ada kisah tentang seorang yang awalnya miskin, namun setelah ia bersedekah ia menjadi kaya atas izin Allah. Ada juga yang awalnya kaya, namun ia kikir, lalu Allah menjadikannya miskin.

Intinya, aku cuma mau mengatakan beberapa hal ini. Pertama, aku ingin pindah jurusan. Kedua, bakatku adalah hafalan, bukan hitungan. Ketiga, rizki itu urusan Allah, jadi jangan kita menginjak wilayahNya dengan prasangka-prasangka kita terhadapNya tentang rizki yang Dia tetapkan untuk kita. Jika kita gelisah akan rizkiNya untuk kita, berarti kita tak meyakini salahsatu namaNya, Ar Razaq (الرّزاق), Maha Pemberi Rizki. Terakhir, aku ingin meminta maaf kepada semua pihak yang telah kecewa dengan keputusanku ini. Kepada semuanya yang sudah mendukungku, mendo'akanku, dan membantuku, kuucapkan Jazakumullah khairan katsiran, semoga Allah membalas dengan kebaikan yang lebih. Dan kepada diriku, kukatakan, agar kamu harus lebih baik nantinya di jurusan yang baru. Ubahlah kekecewaan mereka dengan prestasimu nanti, sehingga mereka akan tersenyum puas dan melupakan kekecewaan mereka.

Afwan, Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Rabu,  7 Muharram 1434 H
21 November 2012  
pukul 11:21 WIB

1 komentar :

Inspirasi dari Architectur of Civilization School : magangnya JN UKMI UNS

يأيّها الّذين أمنوا إن تنصروا الله ينصركم ويثبّت أقدامكم ۝ محمّد : ۷
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Muhammad : 7)
01.    Itulah motivasi kami│Memang tak mudah dalam aksi│Namun kami yakin ada jalan yang pasti kan menanti
02.    Lagipula kami adalah pemuda Islam│Semangat kami kuat menghujam │Sehingga langkah kami terlalu besar jika hanya untuk berdiam│Pikiran kami terlalu luas untuk dibungkam│Dan jiwa kami takkan rapuh meski berkali-kali dihantam
03.    Semoga keikhlasan senantiasa menyertai langkah kami dalam berjuang│Dan tempaan yang mengokohkan iman sekokoh karang│Sehingga semangat dalam berjuang tak pernah usang│Hingga kelak tersebut kami menang
04.    Namun begitu, kami aneh dalam pandangan kebanyakan pemuda│Kami melakukan kegiatan yang beda dari kebanyakan mereka│Memang seperti inilah kaum Ghuraba’│Yang telah disebutkan Nabi dalam haditsnya│Namun kami bangga dengannya
05.    Maka demikian jika generasi sebelum kami mengharapkannya│Menjadi sebuah beban dan amanah bagi kami generasi selanjutnya untuk merealisasikannya│Architectur of Civilization School  adalah  salahsatu upaya kami mewujudkannya
06.    Architectur of Civilization School adalah tempat kami coba memulai ukir prestasi│Meskipun tak lama, kami dapat bermacam inspirasi│Kami belajar Islam, wirausaha, disiplin, kepemimpinan, organisasi│Sehingga yang nyata belum terealisasi, tunggulah kami beraksi
07.    Maka kami katakan pada diri tuk sungguh-sungguh│Karena tak ada keberhasilan tanpa bersungguh-sungguh│Jika pun orang lain mencibir, itu biasa, sungguh!
08.    Dibilang bagaimanapun, lihatlah, kelak kami akan ukir│Dalam roda zaman yang terus bergulir│Karena jika kami diam kami tergilas dan tersingkir│Maka otak kami tak henti berpikir│Tuk tunjukkan pada dunia bahwa pemuda-pemuda ini bukan amatir
09.    Maka contohlah generasi-generasi Islam terdahulu│Prestasi mereka melebihi zamannya│Ali bin Abi Thalib berkorban untuk Nabi│’Aisyah menjadi rujukan hadits para shahabat│Ibnu Abbas menjadi ulamanya shahabat│’Umar bin ‘Abdul ‘Aziz memakmurkan Negara hanya dalam 2 tahun│Imam Syafi’i hafal 200.000 hadits dan menjadi mujtahid fiqh│Shalahuddin Al Ayyubi merebut kembali Palestina dari umat Kristen│Muhammad Al Fatih menakhlukkan Konstantinopel
10.    Mereka adalah para pejuang│Mereka adalah orang-orang yang bersyukur dengan Islam│Maka jadikanlah mereka sebagai teladan
11.    Maka, kini Islam menunggu Al Fatih-Al Fatih selanjutnya│Untuk melakukan berbagai penakhlukannya│Mulai dari terkecil, dari dirinya│Dan jika Allah mengizinkan, maka kota bahkan Negara pun akan ditakhlukkannya│Dan Insya Allah Roma pula│Dengan penanya│Sehingga bisyarah Nabi telah terbukti semua
12.    Mungkin terdengar kami hanya banyak bicara dan bermimpi besar│Tapi begitulah Islam mengajari kami, bermimpilah yang besar│Karena semakin besar mimpi, maka semakin besar pula usaha yang akan dilakukan tuk wujudkan
13.    Maka kami bersyukur hidup dalam naungan Islam│Kami senang bahwa satu-satunya agama yang benar adalah Islam│Kami ikhlas dalam memeluk Islam│Kami mencintai orang yang mencintai Islam
14.    Karena Islam bagi kami adalah inspirasi terbesar│Yang di dalam jiwa semakin kuat mengakar│Untunglah Architectur of Civilization School  siap membakar│Untuk menjadikan Islam dan kami lebih bersinar
15.    Karena Islam di dada kami tak mati│Maka usaha kami tak dimulai dengan menanti│Bismillah kami langkahkan kaki│Semoga Allah merahmati
16.    Maka kami berdo’a semoga kami digolongkan dalam pemuda-pemuda terbaik zaman│Maka dari sinilah kami memantaskan diri dalam balutan iman│Belajar dalam kesederhanaan keadaan│Dan semoga syukur tetap menjadi lantunan harian│Sehingga dengannya Allah menambah kenikmatan
17.    がんばって!!




 ﴿ محمود نور خالص ﴾

0 komentar :

Release My Soul

Oh Take a look in the mirror you look so sad
It’s so cold like that winter market we used to go
I don’t cry anymore but I feel so hurt

So I don’t need you to close to me
You don’t hear me so you said
I don’t know why thing have changed since yesterday

This could be love again
All I need is you
Comeback, I’m waiting, Anytime
The heavy rains come


Still I miss days with you
I can’t look into your face
Oh Feeling blue and looking back again
Please come back to me

Oh Take a look in the mirror you look so sad
It’s so cold like that winter market we used to go
I don’t cry anymore but I feel so hurt

So I don’t need you to close to me
You don’t hear me so you said
I don’t know why thing have changed since yesterday

This could be love again
All I need is you
Comeback, I’m waiting, Anytime
The heavy rains come
Still I miss days with you
I can’t look into your face
Oh Feeling blue and looking back again
Please come back to me

To stay with you always
You’re the world to me, and dreaming on
So you can take my sword for you
How do you feel, so fine

You’re the world to me, and dream on
You stole my heart so long ago
Oh I release my soul
So you feel my song

::sawano hiroyuki::

0 komentar :

Ilmu Sihir Sigil



Hati-hati dengan ilmu sihir sigil, karena ia merupakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesannya, hal ini seperti yang dilakukan freemason dkk dengan simbol-simbol khasnya yang mengandung unsure satanik.

Reptilian brain (otak reptil) adalah bagian  ‘insting’  dari otak. Bagian otak inilah yang diserang dengan propaganda0 simbolisme dan ilmu sihir sigil.

“Para ahli berpendapat, ketika pikiran sadar menyerap dan memahami pesan-pesan yang terlihat dan terdengar, pikiran alam bawah sadar bekerja untuk menguraikan pesan-pesan tersembunyi.” (Dr. Joe Stussy)

Mereka menjejali pikiran-pikiran kita dengan berbagai simbol-simbol yang menyesatkan. Jika proses ini berlangsung terus-menerus dan berkelanjutan, akan mengakibatkan tumpulnya logika dan analisa kritis, yang akan mengarah kepada fanatisme membabi buta,  pemujaan…

Pada titik otak dan pikiran kita telah terbuka, mereka dengan leluasa bias menjejalkan definisi dan cara pandang mereka tentang benar dan salah, moralitas dan nilai-nilai, norma dan dogma. Merubah kita menjadi tipe pribadi yang mereka inginkan. Ketika fanatisme telah menguasai, maka segala cara pandang dan nilai-nilai yang ditanamkan oleh sang idola akan menjadi tolak ukur dan pandangan  yang  seakan-akan berasal dari diri kita sendiri.

1 komentar :