Cerita_2

#Bagian 04

Tanpa kusangka, dia bertutur, bahwa dia merasa menjadi seorang munafik. Eh? Munafik?

Dia katakan tentang keadaan dirinya saat ini. Dia katakan ketidakmampuannya menanggung amanah, ketidakmampuannya memegang janji, kelemahan-kelemahannya... Hingga dia merasa bahwa dunia ini menyempit untuknya. Urusannya terasa berat, tak terselesaikan. Kemudian dia tersenyum. Aku melihat senyumnya, seperti seorang yang baru mendapat kado indah, misalnya pernikahan.

Hmmm... Begitu rupanya. Dia bertutur, bahwa akhirnya ia menyadari, bahwa kesalahan fatalnya, kesalahan terbesarnya, adalah menyepelekan shalat berjamaah. Maka dia juga berkata kepadaku, dengan nada seperti berjanji atau berazam pada diri sendiri, bahwa dia mulai saat ini akan memperbaiki shalatnya. Dia akan membenahi sifat malasnya dan mulai bersungguh-sungguh melakukan aktivitasnya, apapun itu.

0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply