Semangat Pemuda Untuk Mewujudkan Cita-Cita Pahlawan


Scarlet telah merajutkan benang cahayanya di ufuk timur
Perlahan, namun pasti
Garis-garis merah dan oranye saling menyimpul bersama langit yang gelap
Namun perlahan seberkas sinar menerang
Ia terbangun oleh waktu

Ia terus saja merajut
Ia menyinar, jauh lebih silau dari sebelumnya
Hingga terik, kemudian berubah senja dan terbenam kembali
Namun akankah jiwamu sama seperti itu?
Hidupmu bukanlah rutinitas, andai kau mau bergerak
Karena dirimu adalah pemuda...

Enam puluhan tahun lalu
Senja melepaskan salam perpisahan kepada mereka
Terganti gelapnya malam tanpa bintang
Banyak manusia terlelap karena lelahnya penderitaan
Namun mereka terjaga…
Suara mesin tik berharmoni dengan sepinya malam
Hingga dini hari mereka baru terlelap
Tertunduk lelah perjuangan yang mendera raga

Malam tersingkap cahaya mentari
Pagi menyambut bersama harapan baru
Harapan pada bangsa yang kelak akan segera lahir
Harapan yang tertumpu pada kaki sendiri, bukan kaki penjajah
Harapan tanpa kepalsuan

Pagi itu pagi di bulan suci
Dalam lelah dan sakitnya ia melangkah
Tertatih tanpa titah
Ia kumandangkan janji perjuangan
Tanah, air, udara, dan manusia menjadi saksi
Bahwa negeri ini berlepas dari tirani
Bukan satu dua zaman, namun kekal
untuk diwariskan kepada anak cucu kelak
Bumi pertiwi milik bangsa Indonesia
Warisan terbesar para pejuang


Andai tak karena kalian, hai pemuda
Sungguh bangsa ini kan terhina
karena bebasnya adalah janji belaka
Andai tak karena keberanianmu, desakanmu
Sungguh para pemimpin kita akan luluh pada mereka,
penjajah…
Andai tak karena semangat membara kalian
Pasti negri ini takkan bangkit
Karna kalian adalah tokoh perubah

Seandainya angin bisa berucap
Tentu ia kan sampaikan salam pada para pemuda
Untuk teruskan langkah perjuangan para pendahulu
Untuk warisi jiwa pahlawan tempo dulu
Agar ia terus hidup dalam jiwa setiap pemuda
Agar mereka ingatkan diri tuk sungguh-sungguh
tanpa siakan masa yang terlewat

Meski asa belum terucap
Namun jiwa telah bergemuruh karenanya
Walau harapan tak tersampai antargenerasi
Tapi hati mampu merasai
Bahwa semangat mereka, perjuangan mereka, cita-cita mereka
Semua mengembara diantara zaman-zaman
Mencari rumah baru untuk terus menyemai dan melanjutkan hidup
Untuk bercerita kepada generasi selanjutnya
dan untuk diwariskannya
Agar anak cucu mengerti dan memahami
Bahwa dulu ada janji dan cita-cita yang belum tertunai
Untuk ditunaikan keturunan mereka
Terus, dan terus tanpa henti

Pagi itu, adalah pagi yang mengubah segalanya
Pagi yang membawa angin bernama kebebasan
Kebebasan dari penindasan, dari siksaan yang mendera ratusan tahun
Pagi yang akan terus dikenang dan tertutur
oleh setiap pejuang sepanjang masa





[Al Faatih]



*) dibacakan ketika pembukaan IIF (IPB Islamic Festival) dan Sarasehan Nasional LDK di IPB, Bogor

0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply