Sudah melakukan apa?

Assalamu'alaykum, selamat malam.

Dalam hitungan masehi, tanggal telah bergeser, bertambah satu. Saat ini tengah malam. Dalam iringan instrumen piano yang syahdu, tanganku mulai tergerak kembali, tergelitik untuk sekedar menuliskan catatan kecil di pojok blog-ku. Bukan tanpa alasan aku menulis ini, namun entah kenapa, ada dorongan besar agar aku kembali menulis, seolah ada bisikan kuat dalam hatiku; menulislah, menulislah, menulislah...!

Beberapa saat lalu, aku mendapatkan sebuah pesan di whatsapp dari salah satu ustadz favoritku sewaktu SMA dulu. Seorang ustadz yang mendapatkan kesan pertamaku sebagai ustadz yang galak, otoriter, dan menyebalkan. Namun seiring waktu, seiring betambah lamanya kami berinteraksi, kesan-kesan pertama itu luntur tak bersisa tergantikan kesan baik, ramah, berwawasan luas, dewasa, dan sebagainya. Kesan sebagai sosok asatidz maupun ayah yang luar biasa. Berikut isi pesan tersebut.

Ahad, 31 Maret 2013
Alhamdulillah, ALLAH mengizinkan saya untuk menghadiri kegiatan Jalasah Ruhiy di Masjid Darul Ma'arif, Jalan Lembah Aren, Duren Sawit, Jakarta Timur
Seperti yang tertera di sms jarkoman, pengisi jalasah ruhiy kali ini adalah Ustadzah Tri Handayani, S.Pd.I, seorang ibu yang pernah terserang penyakit kanker otak dan selalu menginspirasi, dengan tema "ISTIQOMAH DALAM DAKWAH"
Sms tersebut membuat saya begitu penasaran dan bertekad untuk datang dan mengambil pelajaran langsung dari beliau
Berikut kisah singkat beliau saat mulai terdeteksi mengidap penyakit kanker otak tsb, semoga mendatangkan banyak pelajaran bagi kita semua..
Ketika dinyatakan positif kanker otak stadium 3b, bliau lalu beberapa kali menjalani operasi, sebagai ikhtiar dari cobaan yang ALLAH berikan
Yg pertama, batok kepala bliau diangkat/docopot, kmudian cairan kanker yg ada di otaknya di sedot, tapi usaha tsb GAGAL
Kemudian, dalam rentan waktu beberap bulan operasi yg kedua dilakukan, dibuat saluran dr kepala bagian belakang, namun tetap GAGAL
Lalu, operasi yg ketiga dibuat lubang dr leher yg kemudian di dalam lehernya ditanam pipa dg diameter sekitar 7,5 cm
Bliau juga dikemo dlm proses penyembuhannya tsb..
Bliau tdk bilang hasilnya seperti apa, tp seperti pd umumnya penderita kanker pasti akan mengalami gangguan d organ tubuh lainnya
Dan ternyata benar, di indung telur kanan beliau terjangkit kanker
Hingga akhirnya indung telur bagian kanan beliau diputuskan untuk diangkat
Lalu, ternyata kemudian terdeteksi juga di indung telur kiri bliau terdapat 7 butir kanker ganas yang masing-masingnya seukurang kelengkeng
Akhirnya, kanker tsb diangkat n indung telur kiri bliau di sterilisasi
Dokter pun memvonis bliau tdk akan dpt mengandung untuk selamanya
Proses pengangkatan indung telur kanan n pensterilan indung telur kiri di lakukan saat bliau masih gadis
Dan setelah proses itu bliau tdk mengalami menstruasi lagi
Sejak 1995 bliau sudah lalu lalang berceramah di banyak tempat dengan kondisi bliau yg sperti itu, dengan penuh semangat dan keikhlasan tentunya
Mungkin itu yang kemudian menyebabkan MR bliau sangat gigih mencarikan ikhwan utk mendampingi bliau..
Ikhwan pertama&kedua, setelah diberitahukan bhw ada kemungkinan bliau tdk dpt memberikan keturunan, dengan halus akhirnya memutuskan utk mundur
Tapi MR bliau terus mencarikan ikhwan lain utk dikenalkn dg bliau...hingga akhirnya, ikhwan ketiga ini yg berprofesi sb guru komputerlah yg dg ikhlas menerima bliau apa adanya.. Ketika disampaikan bahwa kemungkinan bliau tdk dpt memberikan anak, sang ikhwan berkata, "Tidak mengapa, kan anak kita sudah bnyak" :)
Subhanallah..
Namun subhanallah...
ALLAH Maha Berkuasa dan Maha Berkehendak..
Satu bulan setelah menikah, ternyata bliau dinyatakan positif HAMIL!!
Masya ALLAH, seorang wanita yg sudah diangkat n disteril indung telurnya ALLAH anugerahi kemuliaan utk mengandung, dan 9 bulan 5 hari anak bliau lahir dg normal dan sempurna
Barakallahu..
Dokter rumah sakit darmais (yg menangani kanker bliau)sangat kaget setelah mengetahui hal tsb, mana mungkin??!!
Jika ALLAH berkehendak, apa-apa yang dianggap tidak mungkin oleh manusia, akan sangat mudah bagi ALLAH untuk mewujudkannya
Lalu, satu tahun kemudian, bliau dinyatakan positif hamil LAGI
Kali ini, setelah di cek, diprediksi anak yg ada di dalam rahim bliau adalah anak kembar
Namun, setelah diperiksakan kembali ternyata kembaran calon anak yg ada di rahim bliau adalah sebongkah kanker yg menempel di pundaknya
Innalillahi...
Pilihannya ada dua:
Bliau dioperasi oral (seluruh kulit perutnya disobek) utk kemudian diangkat bongkahan kanker yg ada di dlmnya tsb
*'afwan agak lupa td detailnya seperti apa
Atau
Ditunggu sampai 9 bulan, tp resikonya adlh kmungkinan besar anak bliau akan meninggal di dlm kandungan
Beliau meminta izin agar diberikan wkt utk istikharah, krn bliau yakin ALLAH pasti kan memberikan petunjukNya..
Setelah dua hari melakukan istikharah, menangis dan memohon kekuatan kepada ALLAH dalam sujud-sujud panjangnya di sepertiga malam terakhir, akhirnya bliau mantap memutuskan utk menunggu sampai 9 bln..
Beliau tetap berdakwah seperti biasanya, semuanya bliau pasrahkan kpd ALLAH
9 bln kemudian, anugerah ALLAH kembali menghampiri bliau, anak bliau lahir dengan selamat tanpa adanya kanker sedikitpun (yg semula menempel di pundaknya ketika masih dlm kandungan)
Masya' ALLAH
Anak bliau terlahir dg berat normal seperti anak2 bayi pada umunya, namun bongkahan kanker yg ada di dalamnya itu memiliki berat 7,5Kg, jauh melebihi berat anaknya..
Awal mula terdeteksi adanya kanker yg menyertai anak yg beliau kandung saat itu adalah bliau tdk bisa buang air selama 20 hari, coba bayangkan itu tmn2 20 hari..
Saat diperiksa, ternyata kanker yg timbuh membersamai anak bliau di dlm kandungan itu menghimpit usus besar bliau, sehingga veses yg ada di usus besar tdk dpt keluar sebagaimana biasanya..
Akhirnya dibuatlah saluran pembuangan dr pinggang sbg alternatif pengeluaran veses, jadi, kemanapun bliau pergi, saat itu bliau selalu membawa2 kantong penampung kotoran di pinggangnya
Namun bliau ridha dg kondisi tsb, karena bliau yakin akan segala ketetapan ALLAH
Setelah anak kedua bliau lahir n kanker yg ad d dlmnya berhasil dikeluarkan, maka saluran alternatif tsb pun di tutup, dan bliau sdh bs buang air besar secara normal
Tapi, pertama kali (setelah 6 bulan tdk buang air besar dr anus) bliau buang air besar, rasanya itu amat sangat sakit, seperti mengeluarkan semangka dr anus, bahkan sampai keluar darah juga..
Namun sekali lagi, bliau tetap bersyukur n bersabar serta yakin akan segala ketetapan ALLAH tsb
Dampak2 lain dr beragam penyakit yg dialami beliau adalah:
Tidak tumbuhnya rambut beliau
Tanggalnya gigi2 bliau, hingga tinggal 1 gigi saja, bahkan klo di daerah bekasi bliau dikenal dg ustadzah sugi/tugi gtu...yg artinya ustadzah satu gigi., apa bliau marah dg sebutan tsb, tentu tidak, ya memang kenyataannya seperti itu.. #katabliausambiltersenyum
Bliau pernah mengisi pengajian ibu2 di daerah Plgadung, setelah selesai dan setelah membacakan do'a, tiba2 bliau muntah darah hingga jilbabnya dipenuhi dg darah
Saat itu dg tenangnya, bliau hanya meminta panitia kegiatan utk meminjamkan bliau jilbab
Bliau tdk bisa mengendarai motor, sehingga dlm memenuhi undangan dan lain sebagainya beliau hanya naik angkot (terkecuali jika ada panitia yg memang terkadang menjemput bliau dr tempat bliau sebelumnya)
Suatu saat, ketika turun dr angkot tiba2 salah satu kakinya tak dpt digerakkan, hingga bliau #ngesot di pinggir jalan menghampiri abang tukang becak utk naik n minta diantar ke tempat tujuan
Selain rambut yg sdh tdk dpt tumbuh n gigi yg sudah tanggal..
Bliau juga mengalami gangguan pendengaran, sehingga harus ada alat bantu dengar yg dpasang di telinganya..
Dan saat ini, kondisi jantung bliau juga sdh sangat lemah, hanya berfungsi sekitar 32%-35% saja, astaghfirullah..
Namun, beragam kondisi yg mungkin bagi kita begitu menyeramkan & menyakitkan tsb, bliau lalui dg biasa2 saja, yg tentunya tetap bliau iringi dg husnuzhan kpd ALLAH Ta'ala
Keadaan bliau yg seperti itu sama sekali tdk mengurangi semangat & keistiqamahan bliau dlm berda'wah
Bliau memiliki (klo tak salah) 4 klompok halaqah dg jumlah masong2 antaa 13-15org
Bliau jg menjadi pembina 11 majelis ta'lim, menjadi pengisi kajian2 rutin kemuslimahan rohis2 beberpa (ckup banyak) perusahaan
Beliau juga seorang konsultan rumah tangga, sering mengisi kegiatan/seminar parenting, dan kini sedang menyelesaikan S2 nya di UIN Syarif Hidayatullah serta ditantang oleh profesornya untuk melanjutkan S3, dan beliau menerima tantangan tsb
Hingga aktivitas bliau full dr senin sampai ahad, ALLAHU AKBAR!!
Sungguh sungguh sungguh mengispiasi sekali bliau :')
Dan sungguh sungguh sungguh malu, jika kita masih bermalas-malasan dalam beramal dan berda'wah dengan kondisi yang amat sangat jauh lebih baik daripada kondisi Ustadzah Tri
#redistribusi
~~~~~ ada yg pernah mbaca ini sblmnya~~~~~malu

Aku tak mau berpanjang lebar menulis ini, hanya sekedar berbagi, saling mengingatkan. Saat membaca kisah yang terasa begitu pilu ini, aku benar-benar menangis. Bukan menangis dalam hati, tapi benar-benar menangis. Mengeluarkan air mata. Aku sendiri terkejut, bahkan orang sepertiku, yang kadang sulit menerima nasehat, yang bahkan lama tak lagi menangis, pada akhirnya menangis kembali dengan sebuah kisah. Mungkin aku harus berterimakasih kepada ustadzku ini yang telah "mengembalikan" hatiku menjadi lembut.

Aku malu, sangat malu. Tiga tahunku di kampus hijau ini serasa tak ada apa-apanya dengan ujian yang diderita seorang wanita mulia di atas. Umurku sudah 21 tahun saat aku menulis ini, namun karya yang kuhasilkan, perubahan yang kulakukan, semua terasa begitu nihil. Serasa seorang pecundang yang membaca kisah seorang pahlawan gagah berani.

Benarlah jika tangisku ini menjadi tangis paling derasku beberapa waktu ini. Seolah semua ujian yang pernah kulalui menjadi tak berarti jika dibandingkan ujian yang ustadzah Tri Handayani lalui. Sebenarnya banyak kisah-kisah pahlawan tanpa nama lainnya yang menghiasi tanah Nusantara. Namun Allah pertemukanku dengan sebuah kisah ini. Kisah yang semoga tak pernah kulupakan, yang semoga menjadi inspirasi dan pelecut semangatku dalam meniti dan mengarungi jalan berbatu ini, yang menjadi penggerak dalam kebosanan dan kelelahanku menebar benih-benih jariyah.

Aku tak sanggup melanjutkan tulisanku lagi. Ya Allah, selemah inilah hambaMu yang penuh dosa ini. Semoga sedikitnya tulisanku ini menjadi bagian pemberat amalan kebaikanku di akhirat nanti. Dan semoga, kisah diatas menjadi pelajaran bagiku dan bagimu agar tak lagi mencari alibi dalam menanam bibit-bibit kebaikan.

Assalamu'alaykum.
Ditulis dalam luapan perasaan yang bercampur aduk,
Makamhaji, 7 Mei 2015
00:55 WIB

0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply