Dewa Matahari dan 25 Desember
Di dalam agama Kristen, tanggal 25
Desember merupakan hari raya mereka yang disebut hari Natal atau kelahiran
Yesus. Namun, benarkah Yesus lahir pada hari itu? Menurut berbagai sumber di
internet memang mengatakan bahwa Yesus lahir pada tanggal itu. Namun, setelah
ditelusuri lebih lanjut, ternyata tanggal 25 Desember bukanlah hari kelahiran Yesus.
Mengapa? Let’s check this out…
Matahari |
Zodiak |
Kembali kepada pembahasan tentang
dewa matahari. Bangsa Mesir kuno adalah satu dari bangsa yang menganggap
matahari sebagai dewa. Horus, dewa mereka, digunakan untuk personifikasi
cahaya. Dia mempunyai musuh bernama Set, dewa kegelapan, personifikasi untuk
malam. Setiap hari mereka bertarung untuk memperebutkan kekuasaan.
Setiap pagi
Horus menang melawan Set, dan ketika malam menjelang, Set menang dan
mengirimnya ke dunia bawah. Perlu diketahui, ‘kegelapan melawan cahaya’,
‘kebaikan melawan kejahatan’, merupakan sebuah dualitas terbesar di dunia ini
yang sampai sekarang masih dipertahankan. Begitu banyak dualitas yang
mengibaratkan dua hal tersebut di dunia ini, seperti hitam dan putih, atas dan
bawah, kanan dan kiri, bersih dan kotor, yin dan yang, raava dan vaatu (di film
kartun Avatar Korra). Beberapa menyebut hubungan dua hal ini sebagai sebuah
keseimbangan, yang jika hubungan tersebut dirusak, maka keseimbangan juga
rusak.
Horus dan Seth |
Bicara tentang matahari dan
kaitannya dengan tanggal 25 Desember, maka pembicaraan akan kembali kepada
Horus. Berikut kisahnya.
Horus dilahirkan dari seorang perawan Isis-Meri pada
tanggal 25 Desember. Kelahirannya ditandai dengan kemunculan sebuah bintang di
sebelah timur. Bintang itu digunakan oleh 3 orang raja untuk memberkati juru
selamat yang baru saja lahir - yaitu Horus. Saat Horus usia 12 tahun, dia
menjadi seorang guru yang hebat. Ketika usianya 30 tahun, dia dibaptis oleh
figur bernama Anup dan sejak itu dia mulai menyebarkan ajarannya. Dia memiliki
12 murid setia yang menyertai perjalanannya. Dia banyak melakukan mukjizat
seperti berjalan diatas air dan menyembuhkan penyakit. Dia juga memiliki banyak
julukan seperti ‘Sang Kebenaran’, ‘Sang Cahaya’, ‘Anak Tuhan yang Diberkati’,
‘Gembala yang Baik’, ‘Anak Domba Tuhan’, dan lain-lain. Setelah dia dikhianati,
dia disalib dan dikuburkan. Setelah 3 hari, dia kemudian bangkit dari kematian.
jika kita melihat ke konsep teologi di banyak kebudayaan, tampak cerita-cerita
mereka hampir sama dengan cerita Horus ini. Misalkan Attis (Piriggia) yang
lahir dari perawan Nana pada 25 Desember, disalib, dimakamkan, dan bangkit dari
kubur setelah 3 hari. Krishna (India), lahir dari perawan Devaki, kelahirannya
ditandai dengan kemunculan bintang di timur, dia melakukan banyak mukjizat, dan
bangkit setelah kematiannya. Dionysus (Yunani) lahir dari perawan pada 25
Desember. Dia adalah seorang guru yang melakukan melakukan perjalanan dan
melakukan banyak mukjizat. Dia dijuluki ‘anak tuhan satu-satunya’, ‘raja dari
raja’, ‘alfa dan omega’, dan lain-lain. Dia bangkit lagi setelah kematiannya.
Mithra (Persia), lahir dari seorang perawan pada 25 Desember. Dia memiliki 12
murid dan melakukan banyak mukjizat. Setelah dia mati, dia dikubur dan bangkit
lagi setelah 3 hari. Dia dikenal sebagai ‘sang kebenaran’, ‘sang cahaya’, dan
lain-lain. Uniknya, hari yang disucikan untuk memuja Mithra adalah hari Minggu.
Dan masih banyak lagi ‘juru selamat’ lain dari berbagai kebudayaan, misalnya Indra
dari Tibet, Jao dari Nepal, Thammuz dari Syria, Beddru dari Jepang, Prometheus
dari Kaukasus, dan lain sebagainya.
Horus |
Kembali ke bahasan mengenai juru
selamat. ‘Juru selamat kontemporer’ saat ini adalah Yesus Kristus. Berikut
kisahnya. Yesus Kristus dilahirkan dari perawan Maria pada tanggal 25 Desember
di tempat bernama Bethlehem. Kelahirannya ditandai dengan munculnya bintang
dari timur, yang kemudian diikuti oleh 3 orang raja (orang majusi) untuk
menemukan dan memberkati juru selamat yang baru saja lahir. Di umur 12 tahun
dia sudah menjadi guru. Lalu di umur 30 tahun dia dibaptis oleh John pembaptis
dan dia mulai menyebarkan ajarannya. Yesus memiliki 12 murid yang mengikuti
perjalanan bersamanya. Dia melakukan banyak perjalanan dan melakukan berbagai mukjizat
seperti menyembuhkan orang sakit, berjalan di atas air, menghidupkan orang
mati, dan sebagainya. Dia dikenal sebagai ‘raja segala raja’, ‘anak tuhan’,
‘cahaya dunia’, ‘alfa dan omega’, ‘anak domba tuhan’, dan masih banyak lagi.
Setelah dikhianati oleh Yudas, muridnya dengan menjualnya seharga 30 keping
perak, dia disalibkan, ditempatkan dalam sebuah makam, dan bangkit setelah 3
hari untuk menuju Surga. Sebagai catatan, ini adalah kisah menurut mereka,
ummat Kristiani. Sedangkan menurut Islam, Yesus (Isa) tidaklah disalib, namun
orang yang diserupakan dengan nabi Isa-lah yang disalib. Dalam Qur’an surah An
Nisa’ ayat 157-158 Allah telah menjelaskan,
“dan
(Kami hukum juga) karena ucapan mereka, ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al
Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah*)’, padahal mereka tidak
membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang
yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat
tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuhnya
itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu),
melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah
membunuhnya. Tetapi Allah telah mengangkat Isa kehadiratNya. Allah Mahaperkasa,
Mahabijaksana.”
*)Mereka
menyebut Isa putra Maryam itu Rasul Allah ialah sebagai ejekan, karena mereka
sendiri tidak mempercayai kerasulan Nabi Isa a.s. tersebut.
Sedangkan
dalam Bibel dikatakan bahwa Yesus mati terbunuh jam tiga sore diatas gantungan
tiang salib hanya mengenakan sehelai kain yang menutupi kemaluannya (Lukas
23:44-46). Dari sini jelaslah perbedaan mendasar tentang siapa yang disalib
menurut pandangan Islam dan Kristen.
Melihat cerita kelahiran Yesus
diatas, ada beberapa hal yang bisa dianalisa. Terkait dengan kelahiran Yesus
dan kemunculan bintang dari timur, adalah sepenuhnya ilmu perbintangan. Bintang
yang muncul dari timur adalah Sirius, bintang paling terang di malam hari yang
pada tanggal 24 Desember berada pada posisi sejajar dengan 3 bintang paling
terang di gugusan sabuk Orion. Ketiga bintang terang tersebut, sejak zaman dulu
hingga sekarang dikenal sebagai 3 raja.
Sirius, dan 3 raja (orang majusi)
tersebut menunjuk pada tempat terbitnya matahari pada tanggal 25 Desember.
Inilah penjelasan pernyataan “Kelahirannya ditandai dengan munculnya bintang
dari timur, yang kemudian diikuti oleh 3 orang raja (orang majusi) untuk
menemukan dan memberkati juru selamat yang baru saja lahir”, yang
menginterpretasikan Yesus sebagai mataharinya. Kemudian perawan Maria (Virgin
Maria) adalah menunjuk rasi bintang Virgo yang dikenal pula dengan sebutan sang
perawan Virgo. Dalam bahasa latin, Virgo berarti perawan. Virgo juga dapat
diartikan sebagai lumbung roti, dan lambang Virgo adalah seorang perawan yang
memegang gandum.
Ini adalah isyarat bahwa Virgo menyimbolkan waktu panen, yaitu
bulan Agustus dan September. Bahkan, Bethlehem jika diartikan secara harfiah
juga berarti lumbung roti (house of bread), yang mengacu kembali pada Virgo.
Jadi, bisa jadi bahwa Bethlehem sebenarnya mengacu pada tempat di langit, bukan
di bumi.
Sirius dan 3 raja |
Virgo |
Ada hal menarik disini mengapa harus
tanggal 25 Desember. 25 Desember adalah titik balik matahari musim dingin.
Selama rentang waktu antara titik balik matahari musim panas sampai titik balik
balik matahari musim dingin, hari-hari akan semakin pendek dan dingin. Selama
waktu itu, jika dilihat dari bumi bagian utara, matahari akan terlihat bergerak
ke selatan, dan tumbuh-tumbuhan mulai meranggas karena mendekati musim dingin.
Hal ini dianggap masyarakat zaman dulu sebagai proses menuju kematian. Proses
kematian matahari. Tanggal 22 Desember adalah puncaknya ‘kematian matahari’.
Disinilah menariknya, bahwa setelah tanggal 22 Desember, matahari tidak lagi
bergerak ke selatan, namun dia berhenti selama 3 hari, yaitu pada tanggal 22,
23, dan 24 Desember. Dan pada 3 hari itu, matahari sedang berada di sekitar
gugusan bintang Crux (salib selatan). Kemudian tanggal 25 Desembernya, matahari
mulai ‘bangkit dari kematiannya’ dan bergerak naik 1 derajat. Kali ini matahari
mulai bergerak ke arah utara, membawa hari-hari yang lebih panjang dan hangat,
musim semi. Maka jelaslah sekarang mengenai pernyataan ‘mati selama 3 hari pada
salib, kemudian bangkit atau terlahir kembali’. Itulah mengapa Yesus dan banyak
cerita lainnya hampir sama tentang konsep penyaliban, mati selama 3 hari, dan
bangkit dari kematian.
Masyarakat kuno tidak merayakan
kebangkitan matahari itu hingga terjadinya titik balik matahari musim semi
(vernal equinox) atau Paskah (easter). Hal itu karena diyakini matahari telah
berhasil mengalahkan kekuatan jahat kegelapan sehingga durasi siang menjadi
lebih lama, serta munculnya pertanda musim semi.
Hal lain yang menarik adalah tentang
keduabelas muridnya. Angka 12 disebutkan berulangkali dalam alkitab. Angka dua
belas dari murid Yesus ini pula sebagai simbol dari zodiak dimana Yesus adalah
mataharinya. Jika kita melihat pada gambaran zodiak, akan kita temukan bahwa
lingkaran zodiak tersebut dibagi oleh garis bersilangan yang membaginya menjadi
4 bagian sebagai perwakilan dari keempat musim. Di tengah-tengahnya terdapat
matahari yang juga dilintasi oleh garis bersilang tersebut. Jika kita pendekkan
gambarnya, akan terbentuk lingkaran yang dilewati garis bersilang tersebut.
Itulah yang disebut salib zodiak milik kaum Pagan.
Dan itupula mengapa pada
kesenian okultis awal, Yesus selalu digambarkan dengan kepala selalu didepan
salib, sebab Yesus adalah matahari.
Maka tidak heran pula bahwa pada banyak
perayaan agama Kristen akan kita temui kesamaan dengan ajaran kaum Pagan
berikut pula simbol-simbolnya. Bahkan simbol salib sendiri bukanlah simbol asli
kaum Kristen. Simbol asli kaum Kristen adalah ikan. Mengapa ikan? Inilah
penjelasannya.
Salib Pagan |
Yesus di depan salib |
Lambang awal Kristen |
Dalam ilmu perbintangan dikenal
fenomena titik balik matahari. Orang-orang Mesir kuno dan jauh sebelum mereka
tahu bahwa setiap 2150 tahun, matahari yag terbit saat titik balik matahari
musim semi, akan menunjuk pada zodiak yang berbeda. Ini adalah akibat pergeseran
yang terbentuk secara perlahan saat bumi berputar pada porosnya. Rentang waktu
yang diperlukan bagi peralihan ke-12 simbol adalah sekitar 25.765 tahun (12 x
2150 = 25.800, hampir sama dengan 25.765). Fenomena ini dikenal sebagai tahun
besar. Mereka menyebut setiap periode 2150 tahun sebagai satu era. Dari 4300
tahun sampai 2150 tahun sebelum masehi adalah era Taurus, sang Banteng.
Kemudian tahun 2150 sampai 1 masehi adalah era Aries, sang Domba. Kemudian dari
1 masehi sampai 2150 masehi adalah era Pisces, dua ekor ikan dimana ini adalah
era kita. Dan tahun setelah tahun 2150 masehi kita akan memasuki era baru,
yaitu era Aquarius. Dalam alkitab perjanjian lama dikatakan bahwa ketika Musa
kembali kepada kaumnya dia sangat murka karena melihat kaumnya menyembah patung
banteng dari emas. Kenyataannya, (patung) banteng itu adalah Taurus, dan Musa
adalah Aries. maka ketika era baru muncul, era lama harus ditinggalkan. Yesus
adalah figur yang datang setelah era Aries, yaitu Pisces. Dalam perjanjian baru
banyak ditemukan simbolitas ‘dua ikan’ ini.
We
only have five loaves of breads and two fish. (Matt 14:17)
Jesus
saw two brothers, they were casting a net, for they were fishermen.
(when he started to teaching around Galilea)
Dari
ayat-ayat tersebut kita melihat beberapa isyarat bahwa lambang atau simbol awal
dari Yesus ini adalah Pisces, yang merupakan eranya.
Menilik lagi tentang cerita Yesus,
akan kita temukan seolah bahwa kisah Yesus adalah tiruan dari kisah Horus yang
sama-sama dipersonifikasikan dengan matahari. Bahkan, jika kita melakukan
penelitian, akan ditemukan lebih banyak lagi kesamaan antara agama Kristen dan
agama orang Mesir. Thomas Paine (1737-1809) pernah berkata, “agama Kristen
adalah bentuk parodi dari pemujaan terhadap matahari, dimana mereka menempatkan
seseorang bernama Kristus sebagai pengganti matahari, dan kemudian memujanya
sebagaimana memuja matahari.”.
Pada tahun 325 di Roma, Kaisar
Constantine mengadakan pertemuan dengan dewan di Nicea, yang kemudian dikenal
dengan sebutan Konsili Nicea.
Konsili Nicea 325 M |
Selama
pertemuan inilah, doktrin-doktrin agama Kristen yang bersifat politik
ditetapkan dan dimulailah sejarah panjang penumpahan darah serta penipuan
spiritual atas nama Kristen. Dan kemudian selama 1600 tahun selanjutnya,
Vatikan menancapkan kekuasaan politiknya atas seluruh wilayah Eropa,
mengantarkan Eropa memasuki era kegelapan (Dark Age) yang diwarnai oleh
kejadian-kejadian mengenaskan seperti Perang Salib dan Inkuisisi. Perlu
diketahui, di masa Constantine, agama resmi Romawi adalah pemujaan matahari (Pagan).
Kemudian karena melihat kenyataan bahwa sepeninggal Yesus, penganut ajaran
Yesus (Kristen) terus berkembang dan semakin banyak serta mulai terjadinya
perseteruan berujung perang antara kaum Kristen dan Pagan sehingga mengancam
dan memecah belah Romawi, maka
Constantine memutuskan untuk menyatukan Romawi dalam sebuah agama tunggal.
Maka, dileburlah simbol-simbol, tradisi-tradisi, dan ritus-ritus Pagan kedalam
tradisi Kristen sehingga dapat diterima kedua belah pihak, maka diadakanlah
Konsili Nicea tadi. Termasuk dalam Konsili Nicea adalah penetapan tanggal 25
Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Kemudian keputusan gereja menjadi mutlak
dan tak boleh ditentang. Inilah yang menyebabkan Eropa saat itu berada dalam
Dark Age.
2 komentar :
Formulir Kontak
Labels
berbagi
(189)
curhat
(93)
inspirasi
(91)
nasehat
(89)
Agama
(70)
Cerita
(70)
Opini
(58)
Renungan
(43)
Tulisan Serius
(32)
Introspeksi
(31)
iseng
(27)
Kampus
(26)
Motivasi
(25)
Pengetahuan unik
(18)
Pengetahuan umum
(16)
Sejarah
(14)
cerpen
(13)
Pengetahuan Teknologi
(12)
puisi
(12)
Tidak jelas
(11)
Lirik
(8)
Konspirasi
(7)
Peradaban
(7)
Teknik
(6)
humor
(6)
Tips
(5)
Batas Negeri
(4)
FSLDK
(4)
Lomba
(4)
Temajuk
(4)
Arsitektur
(3)
Poster
(3)
resep makanan
(3)
Berita
(2)
Sipil
(2)
palestina
(2)
ASUSROGID
(1)
Game
(1)
IPA
(1)
KAMMI
(1)
ROG
(1)
WEAREROG
(1)
freeletics
(1)
Popular Posts
-
Ini tugas btw... Tugas kuliahku, wkwk... Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, term...
-
Di dalam agama Kristen, tanggal 25 Desember merupakan hari raya mereka yang disebut hari Natal atau kelahiran Yesus. Namun, be...
-
Pernah terpikir, atau mungkin sekedar terbersit, mengapa hati mesti melabuhkan pilihan pada brand bernama Asus ini? Dulu sewaktu SMA,...
-
Entah kenapa judulnya begitu, hahaha... Tapi keliatan keren aja pake judul gitu. Ini adalah kisah pendakian sebenarnya. Beberapa hari lalu...
-
Hati-hati dengan ilmu sihir sigil, karena ia merupakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesannya, hal ini seperti yang dilakukan free...
-
Beberapa waktu lalu, ketika kami sedang berkumpul dan berdiskusi (kalau itu disebut diskusi), guru kami membacakan kembali sebuah hadits yan...
-
Original After modding Kita semua bisa merubah tampilan menu standard itu dengan tangan kita sendiri, artinya.. gak perl...
-
Dalam menghadapi masalah, tak jarang, dan sering mungkin, kita membalutnya dengan keluh-kesah tak berkesudahan. Kita sering mendramatisir...
-
#Bagian 11 Aku, bahkan sempat terbayang tentang kematian dalam game seperti anime SAO. Tapi itu anime, kartun, cerita buatan. Sangat berbe...
-
Ada hal lucu saat saya sekali me reply cuitan salah satu kanal media alternatif di Twitter, Tirto . Saat itu Tirto membuat cuitan dari art...
Posting Komentar