Mati

Waktu itu ujian Sosiologi. Entah kenapa tiba-tiba terlintas di pikiranku tentang kematian. Bahwa hidup manusia itu sangat singkat, ibarat antara adzan dan iqamah saja. Pikirkanlah, dari kita lahir ke dunia sambil nangis-nangis, lalu waktu TK, SD, SMP, dan kini SMA, lalu besok kuliah, kerja, nikah, punya anak, jadi tua, dan akhirnya mati..

Aku masih ingat waktu dulu TK nangis dan suka nglemparin rumah tetangga pake batu, lalu waktu SD patah tulang karena kepleset, juga main hujan-hujanan, juga waktu SMP sering telat dan masih suka lari-lari di sekolah,juga patah tulang lagi, hingga kini waktu SMA aku sering pulang malem, sampai mengalami dilema cinta... .Itu semua terasa sangat cepat.


Kita tidak tahu kapan maut akan menjemput, tapi berusahalah untuk mempersiapkannya. Membawa bekal sebanyak-banyaknya. Jujur, aku sendiri merasa belum siap untuk mati, Karena masih sedikitnya bekal yang kusiapkan. Kuharap kita semua nanti mati dalam keadaan khusnul khatimah.


"Sedetik waktu yang kita sia-siakan akan menjadi penyesalan di kemudian hari."

1 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply