Mainkan Saja Peranmu

Oleh: Muhammad Syukri*

Pemuda itu terkapar di sudut ruangan. Meratapi jejak-jejak perjuangan yg sepertinya akan berakhir lebih cepat dari yg dia bayangkan. Harapannya pupus seketika, saat menatap lekat-lekat bulatan angka2 yg selama ini menandakan bahwa dia adalah mahasiswa kedokteran. Nilai-nilai ujian itu, disitulah letak masalahnya. Tiga semester sudah dia bergelut dengan keringat dan air mata agar nilai itu beranjak dari keterpurukannya. Namun agaknya, nasib baik belum juga mau menyapanya dengan mesra. Dan di ujung periode enam bulanan ini, keputusan berat itu sepertinya tak mau menunggu lebih lama lagi. Dia harus segera dibuat, meski sekali lagi, itu berat!

"I wanna quit"

Dia umumkan ke orang2 terdekatnya bahwa sepertinya kedokteran bukan rangkaian dari takdir yg harus dia lalui. Maka dia memilih untuk pergi. Sore itu, dia resmi merubah arah di dalam peta kehidupannya sendiri.

Tapi di malam harinya, Allah hadirkan seorang tamu istimewa. Seorang ayah yg telah senja itu rela berangkat sendirian dari desa untuk sekedar menatap mata sang putra yg tengah dirundung duka.

Mereka berdua berpeluk dengan eratnya, lalu bercakap mesra di ruang kecil yg teramat sederhana.

Sang ayah bercerita. Beliau punya seorang kawan. Dulu semasa kuliah, di salah satu ujian lisan dengan professor "A" yg terkenal killer, saat yg lain "hanya" mengulang ujian satu atau dua kali, dia harus mengulang bahkan sampai lima kali! Entah professor itu tak suka kepadanya, atau dia sendiri yg memang tidak bisa. Yang jelas tersebab itu semua, dia harus rela tertinggal dari rekan2nya. Kabarnya tak lagi ada, kedaannya tak lagi terbaca.

Entah apa yg terjadi kemudian, beberapa tahun berikutnya, ada kabar mengejutkan terkait dirinya. Dia yg dulu harus rela tertinggal dari yg lainnya, kini ternyata telah sukses menjadi seorang birokrat kampus. Karena kesibukan yg padat, dia diberi hak untuk menunjuk asisten yg akan membantu meringankan pekerjaannya. Dan ini yang menarik! Ternyata yg dia pilih untuk menjadi asistennya itu adalah, professor yg dulu membuat dia tertinggal dari rekan2nya!!

Di akhir malam itu, sang ayah berpesan "Nak, Allah selalu menciptakan dua keadaan yg harus diisi oleh hamba2nya. Keadaan pertama adalah syukur, sedangkan yg kedua adalah sabar. Kalau kamu berada di atas,  mainkanlah peran kamu sbgai org yg bersyukur, agar Allah tdk menjatuhkan kamu k tempat yg lebih rendah. Sedangkan kalau km berada di bawah, mainkan peran sebagai orang yg bersabar, agar Allah segera mengangkat kamu k tmpat yg jauh lebih baik. Kamu harus tau, Ayah tdk peduli km berada dimana, ayah hanya ingin kamu memainkan peran kamu dengan peran terbaik :)"

Selamat hari jumat, rekan2 semua.. Versi video dari tulisan diatas bisa dilihat disini lho.. Semoga menginspirasi😊

https://youtu.be/IRr6fB7U3tM

~Sultan Hasanuddin International Airport, Road To Rapimnas 2 FSLDK Indonesia,  February 2016~

-@densyukri
- Ketua puskomnas FSLDK
-penulis buku "Hidup Sekali, Jangan Merugi!"

#BerkaryaUntukIndonesia
#MainKeRumah

______________________________

● Media FSLDK Indonesia ●

Web : www.fsldkindonesia.org
Fanpage : FSLDK Indonesia
Instagram : @fsldkindonesia
Twitter : @fsldkindonesia | @JarmusnasFSLDKI
Line : @yok1532s
Youtube : FSLDK Indonesia
G+ : FSLDK Indonesia
Email : info@fsldkindonesia.org

2 komentar :

Salam Sukses Sejahtera : http://blogger4biz.blogspot.com
Salam Sukses Sejahtera : http://blogger4biz.blogspot.com

Posting Komentar

Cancel Reply