Al Aqsha Haqquna

Kufi of Masjid Al Aqsha Al Mubarak

"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hambaNya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. Al Isra : 1).
.
Adalah pada 'Amul Hazn, tahun kesedihan, pada tahun kesepuluh kenabian, Rasulullah ditinggalkan dua orang yang selalu menjadi pembelanya. Khadijah sang istri dengan seluruh harta jiwanya yang mendukung dakwah Nabi, dan Abu Thalib sang paman yang membela keponakannya dengan luar biasa. Maka Allah hibur beliau dengan sebuah rihlah yang bermakna. Dia perjalankan NabiNya dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha dalam waktu singkat. Selepasnya, Dia bawa ke Sidratul Muntaha untuk sebuah perjumpaan istimewa dengan Rabbnya. Maka perjumpaan itu berbuah perintah shalat. Pada tahun kesedihan, Allah justru hibur sang Nabi dengan sebuah rihlah dan shalat.  Maka ini sebuah isyarat, bahwa shalat mampu meredakan kesedihan. Seperti kata Nabi kepada Bilal, "Yaa Bilal, arihnaa bish shalat". Wahai Bilal, istirahatkan kami dengan shalat.

Lalu mengapa Al Aqsha? Mengapa Sidratil Muntaha? Sebab, ia merupakan ujian keimanan seseorang terhadap kenabian Rasulullah Muhammad. Dalam sebuah hadits dikatakan, "Tidak boleh mengkhususkan melakukan perjalanan kecuali kepada tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjidku (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsha." (HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, dan Abu Dawud).

Maka Al Aqsha menempati kedudukan penting pada umat ini. Sebab ia adalah kiblat pertama umat Muslim, bangunan kedua yang dibangun di bumi setelah Baitullah di Makkah (dengan selisih waktu 40 tahun), dan merupakan tujuan sebelum Nabi mi'raj ke langit tertinggi. Maka, Al Aqsha adalah hak umat Muslim. Ia adalah tanah yang diberkahi di sekelilingnya dengan diutusnya nabi-nabi dan diberkahi pula tanahnya. Al Aqsha haqquna. Maka, menjaganya dari penguasaan yang bukan haknya adalah tugas umat Muslim. Terlebih kepada yang berani memperkosa HAM di tanah suci Palestina. Sebab ia adalah warisan penaklukan Umar atas Byzantium terhadap kota suci Jerusalem. Al Aqsha haqquna.

0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply