Jika kau membenci seseorang...
Sahabat, pernahkah engkau membenci seseorang? Jika pernah, cobalah renungkan ini...
Pernahkah engkau mendapat masalah yang sulit kau selesaikan? Atau mungkin kau sedang mengalaminya?
Coba pikirkan jika tak ada orang yang dapat menolongmu. Apa yang akan kau lakukan? Menangis? Itu takkan menyelesaikan masalah... Lari dari kenyataan? Itu pecundang. Bunuh diri? Itu perbuatan sia-sia.
Saat itu kau lihat ada seseorang yang tak pernah kau bayangkan, bisa untuk dimintai tolong. Dialah orang yang kau benci! Apa yang akan kau lakukan? Minta tolong padanya? Gengsi donk...! Lalu???
Padahal jika kau tetap jaga gengsimu, kau akan habis dibantai masalahmu. Tak ada pilihan lain selain minta tolong padanya.
Jika hanya karena gengsi kau tak mau menolong dirimu, berarti nafsumu telah mengalahkanmu. Hanya karena dia pernah berbuat salah kepadamu, janganlah kau lupakan satu kebaikannya.
Mungkin saat kau membencinya, hatimu tertutup dari melihat kebaikan-kebaikannya. Padahal bisa jadi kebaikannya-terutama kepadamu, lebih banyak dari kesalahannya kepadamu.
Oke, mungkin kamu akan menyanggah bahwa kebaikannya kepadamu sangat sedikit, atau bahkan tak ada sama sekali. Hmm, apakah ketika ia tak berbuat baik kepadamu, ia mengganggumu? Jika tidak, maka sebenarnyalah ia juga berbuat baik kepadamu dengan tidak mengganggumu. Jika memang tak ada sama sekali, cobalah berfikir. Bayangkan jika orang yang pernah menolongmu, misal temanmu yang lain, adalah dia-orang yang kau benci itu. Dia menolongmu menyelesaikan permasalahanmu. Pikirkanlah!
Bayangkanlah, jika tak ada orang lain yang bisa menolongmu, kau lihat di satu sudut pandanganmu, dia selalu siap menolongmu. Apakah rasa bencimu masih ada?
Berhentilah seperti anak kecil ketika marah kepada teman bermainnya.
Mungkin saja, ketika kau marah, ia tak tahu itu. Lalu bagaimana jika ia tahu? Apakah ia masih bisa tersenyum, ketika memikirkan hal ini? Padahal sebelumnya ia tak membencimu dan berusaha minta maaf ketika ia salah?
Sahabat, dewasakanlah pikiranmu. Lapangkanlah dadamu menerima sahabatmu yang tak sempurna. Engkau pun pasti pernah berbuat salah kepada orang lain. Namun orang lain memaafkanmu. Lalu kenapa kau tak memaafkannya? Sadarilah...
Pernahkah engkau mendapat masalah yang sulit kau selesaikan? Atau mungkin kau sedang mengalaminya?
Coba pikirkan jika tak ada orang yang dapat menolongmu. Apa yang akan kau lakukan? Menangis? Itu takkan menyelesaikan masalah... Lari dari kenyataan? Itu pecundang. Bunuh diri? Itu perbuatan sia-sia.
Saat itu kau lihat ada seseorang yang tak pernah kau bayangkan, bisa untuk dimintai tolong. Dialah orang yang kau benci! Apa yang akan kau lakukan? Minta tolong padanya? Gengsi donk...! Lalu???
Padahal jika kau tetap jaga gengsimu, kau akan habis dibantai masalahmu. Tak ada pilihan lain selain minta tolong padanya.
Jika hanya karena gengsi kau tak mau menolong dirimu, berarti nafsumu telah mengalahkanmu. Hanya karena dia pernah berbuat salah kepadamu, janganlah kau lupakan satu kebaikannya.
Mungkin saat kau membencinya, hatimu tertutup dari melihat kebaikan-kebaikannya. Padahal bisa jadi kebaikannya-terutama kepadamu, lebih banyak dari kesalahannya kepadamu.
Oke, mungkin kamu akan menyanggah bahwa kebaikannya kepadamu sangat sedikit, atau bahkan tak ada sama sekali. Hmm, apakah ketika ia tak berbuat baik kepadamu, ia mengganggumu? Jika tidak, maka sebenarnyalah ia juga berbuat baik kepadamu dengan tidak mengganggumu. Jika memang tak ada sama sekali, cobalah berfikir. Bayangkan jika orang yang pernah menolongmu, misal temanmu yang lain, adalah dia-orang yang kau benci itu. Dia menolongmu menyelesaikan permasalahanmu. Pikirkanlah!
Bayangkanlah, jika tak ada orang lain yang bisa menolongmu, kau lihat di satu sudut pandanganmu, dia selalu siap menolongmu. Apakah rasa bencimu masih ada?
Berhentilah seperti anak kecil ketika marah kepada teman bermainnya.
Mungkin saja, ketika kau marah, ia tak tahu itu. Lalu bagaimana jika ia tahu? Apakah ia masih bisa tersenyum, ketika memikirkan hal ini? Padahal sebelumnya ia tak membencimu dan berusaha minta maaf ketika ia salah?
Sahabat, dewasakanlah pikiranmu. Lapangkanlah dadamu menerima sahabatmu yang tak sempurna. Engkau pun pasti pernah berbuat salah kepada orang lain. Namun orang lain memaafkanmu. Lalu kenapa kau tak memaafkannya? Sadarilah...
2 komentar :
Formulir Kontak
Labels
berbagi
(189)
curhat
(93)
inspirasi
(91)
nasehat
(89)
Agama
(70)
Cerita
(70)
Opini
(58)
Renungan
(43)
Tulisan Serius
(32)
Introspeksi
(31)
iseng
(27)
Kampus
(26)
Motivasi
(25)
Pengetahuan unik
(18)
Pengetahuan umum
(16)
Sejarah
(14)
cerpen
(13)
Pengetahuan Teknologi
(12)
puisi
(12)
Tidak jelas
(11)
Lirik
(8)
Konspirasi
(7)
Peradaban
(7)
Teknik
(6)
humor
(6)
Tips
(5)
Batas Negeri
(4)
FSLDK
(4)
Lomba
(4)
Temajuk
(4)
Arsitektur
(3)
Poster
(3)
resep makanan
(3)
Berita
(2)
Sipil
(2)
palestina
(2)
ASUSROGID
(1)
Game
(1)
IPA
(1)
KAMMI
(1)
ROG
(1)
WEAREROG
(1)
freeletics
(1)
Popular Posts
-
Ini tugas btw... Tugas kuliahku, wkwk... Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, term...
-
Di dalam agama Kristen, tanggal 25 Desember merupakan hari raya mereka yang disebut hari Natal atau kelahiran Yesus. Namun, be...
-
Pernah terpikir, atau mungkin sekedar terbersit, mengapa hati mesti melabuhkan pilihan pada brand bernama Asus ini? Dulu sewaktu SMA,...
-
Entah kenapa judulnya begitu, hahaha... Tapi keliatan keren aja pake judul gitu. Ini adalah kisah pendakian sebenarnya. Beberapa hari lalu...
-
Hati-hati dengan ilmu sihir sigil, karena ia merupakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesannya, hal ini seperti yang dilakukan free...
-
Beberapa waktu lalu, ketika kami sedang berkumpul dan berdiskusi (kalau itu disebut diskusi), guru kami membacakan kembali sebuah hadits yan...
-
Original After modding Kita semua bisa merubah tampilan menu standard itu dengan tangan kita sendiri, artinya.. gak perl...
-
Dalam menghadapi masalah, tak jarang, dan sering mungkin, kita membalutnya dengan keluh-kesah tak berkesudahan. Kita sering mendramatisir...
-
#Bagian 11 Aku, bahkan sempat terbayang tentang kematian dalam game seperti anime SAO. Tapi itu anime, kartun, cerita buatan. Sangat berbe...
-
Ada hal lucu saat saya sekali me reply cuitan salah satu kanal media alternatif di Twitter, Tirto . Saat itu Tirto membuat cuitan dari art...
Posting Komentar