Hikmah dibalik Hukuman Rajam
Seperti yang kita ketahui, rajam adalah hukuman yang dijatuhkan kepada pelaku zina. Dalam syariat Islam, hukuman rajam diberlakukan dengan aturan cambuk 100x bagi yang belum menikah, sedangkan yang sudah menikah dilempar batu hingga mati. Sekilas mungkin terlihat bahwa hukuman rajam itu kejam, namun tahukah bahwa dibalik aturan itu Allah berikan hikmah yang indah?
Tubuh manusia memproduksi sel darah putih setiap saat. Tulang belakang merupakan salah satu tempat diproduksinya sel darah putih. Disana terdapat sumsum merah yang berfungsi menghasilkan sebagian besar sel darah putih tubuh. Bagi orang yang belum menikah, dia akan menghasilkan ribuan sel darah putih. Sedangkan bagi orang yang sudah menikah, dia hanya mampu menghasilkan sel darah putih lebih sedikit. Alasannya karena pengalihan produksi sel darah putih kepada produksi sel-sel sperma baru. Selain itu, sel darah putih orang yang telah menikah tidak segesit dan seagresif sel darah putih orang yang belum menikah. Itulah mengapa saat seseorang yang belum menikah berzina, kemungkinan untuk sembuh dari tertularnya virus HIV lebih besar daripada orang yang sudah menikah. Alasan sederhananya, karena limfosit (sel darah putih yang berperan dalam pertahanan tubuh dan membentuk antibodi) mereka lebih ganas. Maka ketika terjadi infeksi virus HIV, tubuh mereka akan segera merespons untuk memproduksi limfosit lebih banyak. Sedangkan bagi yang telah menikah, mereka tak bisa memproduksinya.
Lalu apa hubungannya dengan rajam? Dalam hukuman rajam, seorang yang belum menikah dihukum 100x cambuk. Dalam dunia kedokteran, semakin banyak luka yang diderita tubuh, maka semakin merangsang produksi sel darah putih untuk membantu 'mengamankan' luka itu. Karena itu, bagi mereka yang belum menikah, produksi limfosit tadi akan lebih cepat lagi dengan adanya luka-luka akibat cambuk. Jika limfosit semakin banyak diproduksi, maka kemungkinan untuk membunuh virus HIV yang masuk ke dalam tubuh semakin besar sehingga peluang untuk sembuh juga semakin besar.
Namun berbeda halnya dengan mereka yang telah menikah. Meski dicambuk pun, tubuh mereka tak mampu untuk menghasilkan lebih banyak limfosit. Karena itu, peluang untuk sembuh juga semakin kecil. Sehingga satu-satunya cara adalah dengan hukuman mati, agar virus HIV tidak menyebar kepada orang lain.
0 komentar :
Formulir Kontak
Labels
Popular Posts
-
Ini tugas btw... Tugas kuliahku, wkwk... Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, term...
-
Di dalam agama Kristen, tanggal 25 Desember merupakan hari raya mereka yang disebut hari Natal atau kelahiran Yesus. Namun, be...
-
Pernah terpikir, atau mungkin sekedar terbersit, mengapa hati mesti melabuhkan pilihan pada brand bernama Asus ini? Dulu sewaktu SMA,...
-
Entah kenapa judulnya begitu, hahaha... Tapi keliatan keren aja pake judul gitu. Ini adalah kisah pendakian sebenarnya. Beberapa hari lalu...
-
Hati-hati dengan ilmu sihir sigil, karena ia merupakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesannya, hal ini seperti yang dilakukan free...
-
Beberapa waktu lalu, ketika kami sedang berkumpul dan berdiskusi (kalau itu disebut diskusi), guru kami membacakan kembali sebuah hadits yan...
-
Original After modding Kita semua bisa merubah tampilan menu standard itu dengan tangan kita sendiri, artinya.. gak perl...
-
Dalam menghadapi masalah, tak jarang, dan sering mungkin, kita membalutnya dengan keluh-kesah tak berkesudahan. Kita sering mendramatisir...
-
#Bagian 11 Aku, bahkan sempat terbayang tentang kematian dalam game seperti anime SAO. Tapi itu anime, kartun, cerita buatan. Sangat berbe...
-
Ada hal lucu saat saya sekali me reply cuitan salah satu kanal media alternatif di Twitter, Tirto . Saat itu Tirto membuat cuitan dari art...
Posting Komentar