Tips menghilangkan/meminimalisir rasa rindu kepada orang lain-terutama lawan jenis
Mungkin sedikit aneh membaca judul postingan ini. Mungkin juga sebagian akan menganggap ini postingan apaan, atau berfikir ini gak bermanfaat. Tapi sungguh, aku hanya ingin menolong diriku dan mereka yang merasa butuh ini.
Ini adalah tips berdasar perenunganku dan dari beberapa sumber. Berikut tipsnya.
1. Cintailah Allah dan RasulNya melebihi apapun.
Cintailah dengan sejujurnya dan dengan tulus. Memang mungkin kelihatan agak sulit, karena itu mohonlah kepada Allah untuk memberikan kepadamu kecintaan kepadaNya dan kecintaan terhadap sunnah nabiNya. Dengan mencintai Allah dan RasulNya sebagai cinta tertinggi, maka semakin lama rasa rindu kepada lawan jenis itu teralihkan dengan cinta kepada Allah. Imam Ibnu Qayyim dalam bukunya Raudhatul Muhibbin (taman orang-orang jatuh cinta) menuliskan sebuah sya'ir indah.
Tak ada dua cinta dalam satu hati
Sebagaimana tak ada dua sesembahan di atas langit
Rasulullah pernah ditanya seorang arab badui, "Wahai Rasulullah, kapan kiamat datang?"
Beliau menjawab, "Apa yang kamu persiapkan untuk menghadapinya?"
Orang itu menjawab, "Cinta kepada Allah dan RasulNya."
Beliau menjawab, "Kalau begitu kau akan bersama orang yang kau cintai." (Muttafaqun 'alaih)
Lihatlah para shahabat nabi, yang begitu mencintai Allah dan nabiNya, sampai-sampai mereka rela mengorbankan harta, jiwa, dan raganya demi yang dicintainya (Allah dan RasulNya).
2. Beribadahlah, ingatlah Allah.
Dalam Al Qur'an pun disebutkan bahwa dengan berdzikir mengingat Allah, hati akan tenang. Karena itu, sibukkan diri dengan amal-amal baik, sehingga perhatianmu akan teralihkan dari memikirkan orang lain kepada Allah. Nikmatilah setiap detik ibadahmu, nikmatilah setiap detik kedekatanmu kepada Sang Pencipta.
3. Ingatlah nikmat yang telah diberikanNya, dan bandingkan dengan orang yang kamu rindu kepadanya.
Lebih banyak mana yang diberikan kepadamu, antara nikmat Allah dengan perhatian orang yang kamu rindukan. Tentu jawabannya nikmat Allah. Tak ada yang dapat menandingi nikmat pemberian Allah. Dia lah Ar Rahman, yang terkadang tanpa diminta pun, Ia memberikan kenikmatan kepada kita. Namun terkadang, kita sering lupa akan nikmat yang diberikanNya dan lebih sibuk memikirkan orang lain, yang bahkan mungkin-sebenarnya-tak begitu banyak memberi pada hidup kita.
4. Carilah ilmu.
Bukan saja sampai ke negeri Cina, namun sampai maut datang mengantarmu menuju kepadaNya. Sibukkan dirimu dengan menuntut ilmu, terutama ilmu yang kau sukai. Sehingga pikiranmu teralihkan kepada ilmu. Ingatlah, kesungguhanmu dalam menuntut ilmu adalah baktimu kepada orang tuamu. Karena itu, jangan kecewakan mereka dengan menyia-nyiakan amanah mereka.
5. Beristighfarlah.
Mungkin saja rasa yang ada di hatimu itu berasal dari godaan detan. Maka perbanyaklah istighfar.
6. Jika ternyata kau menyukainya, atau malah mencintainya (bagaimana bisa?), sadarilah.
Apa yang membuatmu begitu, apa yang membuatnya menarik hatimu. Katakan pada dirimu sendiri, Aku mencintaimu karena agama yang ada pada dirimu, jika kau hilangkan agama itu dari dirimu, maka hilanglah cintaku padamu.
7. Bersabarlah.
Insya Allah, dengan kesabaran itu, suatu saat Allah akan memenangkanmu.
Ini saja sedikit yang bisa kubagi, semoga bermanfaat. Afwan.
Ini adalah tips berdasar perenunganku dan dari beberapa sumber. Berikut tipsnya.
1. Cintailah Allah dan RasulNya melebihi apapun.
Cintailah dengan sejujurnya dan dengan tulus. Memang mungkin kelihatan agak sulit, karena itu mohonlah kepada Allah untuk memberikan kepadamu kecintaan kepadaNya dan kecintaan terhadap sunnah nabiNya. Dengan mencintai Allah dan RasulNya sebagai cinta tertinggi, maka semakin lama rasa rindu kepada lawan jenis itu teralihkan dengan cinta kepada Allah. Imam Ibnu Qayyim dalam bukunya Raudhatul Muhibbin (taman orang-orang jatuh cinta) menuliskan sebuah sya'ir indah.
Tak ada dua cinta dalam satu hati
Sebagaimana tak ada dua sesembahan di atas langit
Rasulullah pernah ditanya seorang arab badui, "Wahai Rasulullah, kapan kiamat datang?"
Beliau menjawab, "Apa yang kamu persiapkan untuk menghadapinya?"
Orang itu menjawab, "Cinta kepada Allah dan RasulNya."
Beliau menjawab, "Kalau begitu kau akan bersama orang yang kau cintai." (Muttafaqun 'alaih)
Lihatlah para shahabat nabi, yang begitu mencintai Allah dan nabiNya, sampai-sampai mereka rela mengorbankan harta, jiwa, dan raganya demi yang dicintainya (Allah dan RasulNya).
2. Beribadahlah, ingatlah Allah.
Dalam Al Qur'an pun disebutkan bahwa dengan berdzikir mengingat Allah, hati akan tenang. Karena itu, sibukkan diri dengan amal-amal baik, sehingga perhatianmu akan teralihkan dari memikirkan orang lain kepada Allah. Nikmatilah setiap detik ibadahmu, nikmatilah setiap detik kedekatanmu kepada Sang Pencipta.
3. Ingatlah nikmat yang telah diberikanNya, dan bandingkan dengan orang yang kamu rindu kepadanya.
Lebih banyak mana yang diberikan kepadamu, antara nikmat Allah dengan perhatian orang yang kamu rindukan. Tentu jawabannya nikmat Allah. Tak ada yang dapat menandingi nikmat pemberian Allah. Dia lah Ar Rahman, yang terkadang tanpa diminta pun, Ia memberikan kenikmatan kepada kita. Namun terkadang, kita sering lupa akan nikmat yang diberikanNya dan lebih sibuk memikirkan orang lain, yang bahkan mungkin-sebenarnya-tak begitu banyak memberi pada hidup kita.
4. Carilah ilmu.
Bukan saja sampai ke negeri Cina, namun sampai maut datang mengantarmu menuju kepadaNya. Sibukkan dirimu dengan menuntut ilmu, terutama ilmu yang kau sukai. Sehingga pikiranmu teralihkan kepada ilmu. Ingatlah, kesungguhanmu dalam menuntut ilmu adalah baktimu kepada orang tuamu. Karena itu, jangan kecewakan mereka dengan menyia-nyiakan amanah mereka.
5. Beristighfarlah.
Mungkin saja rasa yang ada di hatimu itu berasal dari godaan detan. Maka perbanyaklah istighfar.
6. Jika ternyata kau menyukainya, atau malah mencintainya (bagaimana bisa?), sadarilah.
Apa yang membuatmu begitu, apa yang membuatnya menarik hatimu. Katakan pada dirimu sendiri, Aku mencintaimu karena agama yang ada pada dirimu, jika kau hilangkan agama itu dari dirimu, maka hilanglah cintaku padamu.
7. Bersabarlah.
Insya Allah, dengan kesabaran itu, suatu saat Allah akan memenangkanmu.
Ini saja sedikit yang bisa kubagi, semoga bermanfaat. Afwan.
4 komentar :
Formulir Kontak
Labels
berbagi
(189)
curhat
(93)
inspirasi
(91)
nasehat
(89)
Agama
(70)
Cerita
(70)
Opini
(58)
Renungan
(43)
Tulisan Serius
(32)
Introspeksi
(31)
iseng
(27)
Kampus
(26)
Motivasi
(25)
Pengetahuan unik
(18)
Pengetahuan umum
(16)
Sejarah
(14)
cerpen
(13)
Pengetahuan Teknologi
(12)
puisi
(12)
Tidak jelas
(11)
Lirik
(8)
Konspirasi
(7)
Peradaban
(7)
Teknik
(6)
humor
(6)
Tips
(5)
Batas Negeri
(4)
FSLDK
(4)
Lomba
(4)
Temajuk
(4)
Arsitektur
(3)
Poster
(3)
resep makanan
(3)
Berita
(2)
Sipil
(2)
palestina
(2)
ASUSROGID
(1)
Game
(1)
IPA
(1)
KAMMI
(1)
ROG
(1)
WEAREROG
(1)
freeletics
(1)
Popular Posts
-
Ini tugas btw... Tugas kuliahku, wkwk... Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, term...
-
Di dalam agama Kristen, tanggal 25 Desember merupakan hari raya mereka yang disebut hari Natal atau kelahiran Yesus. Namun, be...
-
Pernah terpikir, atau mungkin sekedar terbersit, mengapa hati mesti melabuhkan pilihan pada brand bernama Asus ini? Dulu sewaktu SMA,...
-
Entah kenapa judulnya begitu, hahaha... Tapi keliatan keren aja pake judul gitu. Ini adalah kisah pendakian sebenarnya. Beberapa hari lalu...
-
Hati-hati dengan ilmu sihir sigil, karena ia merupakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesannya, hal ini seperti yang dilakukan free...
-
Beberapa waktu lalu, ketika kami sedang berkumpul dan berdiskusi (kalau itu disebut diskusi), guru kami membacakan kembali sebuah hadits yan...
-
Original After modding Kita semua bisa merubah tampilan menu standard itu dengan tangan kita sendiri, artinya.. gak perl...
-
Dalam menghadapi masalah, tak jarang, dan sering mungkin, kita membalutnya dengan keluh-kesah tak berkesudahan. Kita sering mendramatisir...
-
#Bagian 11 Aku, bahkan sempat terbayang tentang kematian dalam game seperti anime SAO. Tapi itu anime, kartun, cerita buatan. Sangat berbe...
-
Ada hal lucu saat saya sekali me reply cuitan salah satu kanal media alternatif di Twitter, Tirto . Saat itu Tirto membuat cuitan dari art...
semoga dengan menulis ini, dirimu bnar2 tertolong
semoga dengan menulis ini, dirimu bnar2 tertolong
Posting Komentar