Untukmu, Wahai Pejuang...
Untukmu, wahai jiwa-jiwa yang kadang gontai melangkah di jalan ini...
Untukmu, wahai setiap diri yang telah berikrar dengan kesadaran...
Dan untukmu, wahai para pengusung panji-panji dari Surga...
Aku sampaikan salam cinta dari saudara-saudara kalian di Palestina,
yang meski mereka tak ucapkan itu, namun
salam mereka datang dari hati mereka, bergerak bersama impian dan perjungan mereka,
hingga mereka rela menjadi garda depan bagi perjuangan kaum Muslimin,
Hingga engkau masih bisa tersenyum dan tertawa,
dikala dentuman peluru dan missil menghujani kelima indra mereka...
Ya akhi, ya ukhti...
Apakah engkau lelah ketika jadwal syuro bertumpuk, jam kuliah padat dengan tugas-tugasnya, dan amanah kian menceraikanmu dari kesenangan duniamu?
Apakah kau bosan dan jengah dengan belasan bahkan puluhan sms jarkom tertuju padamu?
Apakah kau marah bahkan benci ketika acaramu tak sesuai inginmu?
Ketahuilah, masalahmu tak lebih berat dari mereka yang bertaruh nyawa
Masalahmu tak sekeras tank-tank penghancur itu
Dan masalahmu tak serumit konspirasi musuh-musuh mereka dan kita
Hai para pemberani yang berani melangkahkan kakinya di jalan berduri ini...
Hai para manusia pilihan yang terpilih untuk tetap istiqomah di jalan berliku ini...
Hai para rijaluzzaman yang kini sedang mengemban amanah suci dari Rabbnya...
Ketahuilah, bahwa inilah jalan itu, jalan yang kerap dibicarakan manusia tiap masa
Jalan yang didalamnya lebih banyak onak dan duri ketimbang wewangian mawar dan melati
Jalan yang didalamnya berliku menanjak dan menurun, penuh batu dan lumpur
Tak adalah giuran kesenangan dan kenikmatan di sepanjang jalan itu, tak ada
kecuali jika kau, dan kawan seperjalananmu bersabar dan terus melaluinya
Maka setiap langkah akan ada ceritanya
Hingga berujung kalian di Surga
Saat itulah masa istirahatmu yang penuh kesenangan dan kenikmatan
Wahai pejuang, seperti itulah keseharian para pahlawan terhormat
Mereka bahkan terkadang, dan sering lupa akan maksiat
karena kesibukan diri mereka untuk memperbaiki diri dan ummat
Mereka adalah para perindu Surga di akhirat
Pemegang janji yang tiada khianat
Penggenggam bara api penuh amanat
Sosok-sosok pilihan yang taat
Merekalah manusia-manusia langit yang beramal tiada terlihat
Yang berdo'a tanpa bertindak egois bahkan sesat
Ya akhi, Ya ukhti
Kurasa untaian kata tak cukup tuk gambarkan seberapa hebat mereka, seberapa mulia mereka
Karena kehebatan dan kemuliaan tak tergambar kata
Namun terangkai dalam sikap yang diteladani
Aku ingin, aku dan dirimu
menjadi manusia-manusia hebat dan mulia itu
Menjadi para penerus risalah dakwah sang kekasih, Muhammad
Aku ingin, aku dan dirimu
menjadi tiang-tiang tegaknya agama ini
Menjadi nafas baru bagi ummat
Aku ingin, aku dan dirimu
bertemu dan berpisah karena cintaNya
Berjuang dan berkorban atas dasar cinta kepadaNya
Aku ingin, aku dan dirimu
mati di jalan bernama perjuangan ini
Berjuang dalam menyebarkan tauhid
Hingga Allah tuliskan dalam catatan
Dua orang yang saling cinta, berjuang dan berkorban karenaNya
Aku ingin, aku dan dirimu
menjadi bagian dari para pahlawanNya
yang berdarah-darah perjuangkan asmaNya
Hingga Dia pertemukan aku dan dirimu di SurgaNya
Do'aku untukmu, wahai Para Pejuang Islam,
Wahai Para Mujahiddin Palestina, Suriah, Mesir, Myanmar, dan seluruh kaum Muslimin di penjuru dunia
Do'aku untukmu, Para Perindu Syahid
Do'aku untukmu, Para Perindu Surga
Untukmu, wahai setiap diri yang telah berikrar dengan kesadaran...
Dan untukmu, wahai para pengusung panji-panji dari Surga...
Aku sampaikan salam cinta dari saudara-saudara kalian di Palestina,
yang meski mereka tak ucapkan itu, namun
salam mereka datang dari hati mereka, bergerak bersama impian dan perjungan mereka,
hingga mereka rela menjadi garda depan bagi perjuangan kaum Muslimin,
Hingga engkau masih bisa tersenyum dan tertawa,
dikala dentuman peluru dan missil menghujani kelima indra mereka...
Ya akhi, ya ukhti...
Apakah engkau lelah ketika jadwal syuro bertumpuk, jam kuliah padat dengan tugas-tugasnya, dan amanah kian menceraikanmu dari kesenangan duniamu?
Apakah kau bosan dan jengah dengan belasan bahkan puluhan sms jarkom tertuju padamu?
Apakah kau marah bahkan benci ketika acaramu tak sesuai inginmu?
Ketahuilah, masalahmu tak lebih berat dari mereka yang bertaruh nyawa
Masalahmu tak sekeras tank-tank penghancur itu
Dan masalahmu tak serumit konspirasi musuh-musuh mereka dan kita
Hai para pemberani yang berani melangkahkan kakinya di jalan berduri ini...
Hai para manusia pilihan yang terpilih untuk tetap istiqomah di jalan berliku ini...
Hai para rijaluzzaman yang kini sedang mengemban amanah suci dari Rabbnya...
Ketahuilah, bahwa inilah jalan itu, jalan yang kerap dibicarakan manusia tiap masa
Jalan yang didalamnya lebih banyak onak dan duri ketimbang wewangian mawar dan melati
Jalan yang didalamnya berliku menanjak dan menurun, penuh batu dan lumpur
Tak adalah giuran kesenangan dan kenikmatan di sepanjang jalan itu, tak ada
kecuali jika kau, dan kawan seperjalananmu bersabar dan terus melaluinya
Maka setiap langkah akan ada ceritanya
Hingga berujung kalian di Surga
Saat itulah masa istirahatmu yang penuh kesenangan dan kenikmatan
Wahai pejuang, seperti itulah keseharian para pahlawan terhormat
Mereka bahkan terkadang, dan sering lupa akan maksiat
karena kesibukan diri mereka untuk memperbaiki diri dan ummat
Mereka adalah para perindu Surga di akhirat
Pemegang janji yang tiada khianat
Penggenggam bara api penuh amanat
Sosok-sosok pilihan yang taat
Merekalah manusia-manusia langit yang beramal tiada terlihat
Yang berdo'a tanpa bertindak egois bahkan sesat
Ya akhi, Ya ukhti
Kurasa untaian kata tak cukup tuk gambarkan seberapa hebat mereka, seberapa mulia mereka
Karena kehebatan dan kemuliaan tak tergambar kata
Namun terangkai dalam sikap yang diteladani
Aku ingin, aku dan dirimu
menjadi manusia-manusia hebat dan mulia itu
Menjadi para penerus risalah dakwah sang kekasih, Muhammad
Aku ingin, aku dan dirimu
menjadi tiang-tiang tegaknya agama ini
Menjadi nafas baru bagi ummat
Aku ingin, aku dan dirimu
bertemu dan berpisah karena cintaNya
Berjuang dan berkorban atas dasar cinta kepadaNya
Aku ingin, aku dan dirimu
mati di jalan bernama perjuangan ini
Berjuang dalam menyebarkan tauhid
Hingga Allah tuliskan dalam catatan
Dua orang yang saling cinta, berjuang dan berkorban karenaNya
Aku ingin, aku dan dirimu
menjadi bagian dari para pahlawanNya
yang berdarah-darah perjuangkan asmaNya
Hingga Dia pertemukan aku dan dirimu di SurgaNya
Do'aku untukmu, wahai Para Pejuang Islam,
Wahai Para Mujahiddin Palestina, Suriah, Mesir, Myanmar, dan seluruh kaum Muslimin di penjuru dunia
Do'aku untukmu, Para Perindu Syahid
Do'aku untukmu, Para Perindu Surga
Kartasura, 21 Oktober 2013
16 Dzulhijjah 1434
22:00 WIB
0 komentar :
Formulir Kontak
Labels
berbagi
(189)
curhat
(93)
inspirasi
(91)
nasehat
(89)
Agama
(70)
Cerita
(70)
Opini
(58)
Renungan
(43)
Tulisan Serius
(32)
Introspeksi
(31)
iseng
(27)
Kampus
(26)
Motivasi
(25)
Pengetahuan unik
(18)
Pengetahuan umum
(16)
Sejarah
(14)
cerpen
(13)
Pengetahuan Teknologi
(12)
puisi
(12)
Tidak jelas
(11)
Lirik
(8)
Konspirasi
(7)
Peradaban
(7)
Teknik
(6)
humor
(6)
Tips
(5)
Batas Negeri
(4)
FSLDK
(4)
Lomba
(4)
Temajuk
(4)
Arsitektur
(3)
Poster
(3)
resep makanan
(3)
Berita
(2)
Sipil
(2)
palestina
(2)
ASUSROGID
(1)
Game
(1)
IPA
(1)
KAMMI
(1)
ROG
(1)
WEAREROG
(1)
freeletics
(1)
Popular Posts
-
Ini tugas btw... Tugas kuliahku, wkwk... Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, term...
-
Di dalam agama Kristen, tanggal 25 Desember merupakan hari raya mereka yang disebut hari Natal atau kelahiran Yesus. Namun, be...
-
Pernah terpikir, atau mungkin sekedar terbersit, mengapa hati mesti melabuhkan pilihan pada brand bernama Asus ini? Dulu sewaktu SMA,...
-
Entah kenapa judulnya begitu, hahaha... Tapi keliatan keren aja pake judul gitu. Ini adalah kisah pendakian sebenarnya. Beberapa hari lalu...
-
Hati-hati dengan ilmu sihir sigil, karena ia merupakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesannya, hal ini seperti yang dilakukan free...
-
Beberapa waktu lalu, ketika kami sedang berkumpul dan berdiskusi (kalau itu disebut diskusi), guru kami membacakan kembali sebuah hadits yan...
-
Original After modding Kita semua bisa merubah tampilan menu standard itu dengan tangan kita sendiri, artinya.. gak perl...
-
Dalam menghadapi masalah, tak jarang, dan sering mungkin, kita membalutnya dengan keluh-kesah tak berkesudahan. Kita sering mendramatisir...
-
#Bagian 11 Aku, bahkan sempat terbayang tentang kematian dalam game seperti anime SAO. Tapi itu anime, kartun, cerita buatan. Sangat berbe...
-
Ada hal lucu saat saya sekali me reply cuitan salah satu kanal media alternatif di Twitter, Tirto . Saat itu Tirto membuat cuitan dari art...
Posting Komentar