Bahagia, disyukuri dan disabari

Ketika kita mendapat uang, kita senang. Wajar. Ketika mendapat nilai baik, kita senang. Wajar. Ketika rezeki bertambah, kita senang. Wajar. Senang dan bahagia itu beda-beda tipis, sampe-sampe aku tak tau bedanya. Tapi, yang pasti, mereka akan muncul ketika kamu mendapat apa yang kamu suka, bukan yang kamu benci. Sangat sedikit, bahkan tak ada ketika seseorang mendapat cobaan, musibah, uang hilang, dicopet, dirampok, dimarahi, kemudian orang itu akan senang, bahkan minta diulangi lagi untuk kedua kalinya, ketiga, keempat, dan seterusnya. Hal yang tak jauh beda jika itu terjadi pada kita. Itu adalah sebuah pandangan wajar. Pandangan kebanyakan orang. Namun, pernahkah bertingkah senang atau bahagia ketika cobaan itu datang? Pernah, mungkin. Tapi sulit. Karena semua itu berhubungan dengan keikhlasan. Melakukan apa yang dibenci hati adalah perkara yang tak semua orang bisa dan mau. Namun, orang-orang yang berjiwa lapang selalu bisa melakukannya. Mereka adalah orang-orang yang berjiwa pahlawan, yang berani dan bersedia menanggung rasa sakit untuk menukarnya dengan kebahagiaan. mereka melihat sesuatu dibalik sebuah masalah. Itu yang mereka sebut keuntungan. Maka tak heran, mereka takkan berfokus pada masalah yang menimpa mereka, namun kesyukuran dan kebahagiaan serta kesabaran mereka muncul dari pemahaman mengenai masalah mereka yang mereka yakin bahwa itu akan menjadikan mereka lebih kuat dan hebat. Maka mereka bersabar. Maka mereka bersyukur. Maka mereka bahagia. Maka mereka kuat. maka mereka hebat. Maka mereka terpilih. Disini, mereka memberikan poinnya, bahwa masalah takkan bisa dihindari. Ia akan selalu ada dan ada. Namun, orang hebat akan memandang masalah sebagai keuntungan, sehingga mereka akan menerimanya dengan ikhlas, dan menjalaninya. Sebesar apapun masalahnya, ia akan tetap menganggap bahwa Tuhannya jauh lebih besar dari masalahnya. Maka ia bersabar. Maka ia bersyukur. Maka ia bahagia. Maka ialah pemenangnya. Ia memenangkan jiwanya diatas perasaannya.

0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply