AC Daikin: AC Hemat Energi

Blog Review Daikin AC
Kota-kota besar seperti Jakarta memiliki kondisi suhu yang berada di atas rata-rata suhu pada umumnya. Hal ini disebabkan pada kota-kota besar, emisi gas buang yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor dan pabrik industri jauh lebih banyak dari daerah lain yang jumlah kendaraan bermotor dan pabrik industrinya lebih sedikit. Emisi gas buang yang dikeluarkan ini menyebabkan peningkatan suhu yang signifikan pada lingkungan sekitar, terutama di jalan raya yang terkena terik dan radiasi panas dari kendaraan bermotor. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan yang pada akhirnya dapat memicu ketegangan di jalan. Satu-satunya tempat yang nyaman di kota besar barangkali adalah di dalam perkantoran dan gedung-gedung bertingkat. Di kota New York, barangkali Central Park termasuk area nyaman untuk melepas ketegangan jalanan. Namun bagi kota yang tak memiliki banyak ruang terbuka hijau (<30%), akan lebih efisien untuk mendinginkan keadaan di dalam ruang-ruang yang dilengkapi pendingin. Karena itu, bagi sebuah kota di daerah tropis yang memiliki rata-rata temperatur lebih tinggi dari daerah lain, keberadaan pendingin atau air conditioner (AC) adalah penting. Hal ini untuk menjaga agar suhu ruangan tidak menyamai atau lebih tinggi dari suhu di luar ruangan yang relatif lebih panas saat siang hari.

Saat ini banyak beredar produsen AC yang menawarkan beragam teknologi dengan harga bervariasi. Salah satu produsen AC yang telah lama berkecimpung di dalamnya adalah Daikin. Daikin adalah perusahaan yang memiliki spesialisasi di bidang air conditioner. Telah berdiri sejak 1920 membuat Daikin menjadi salah satu senior di dunia air conditioner yang telah teruji kualitasnya. Dengan teknologi yang terus dikembangkan, AC Daikin kian menjadi AC hemat energi. Hal ini karena Daikin terus memberikan inovasi yang berbasis lingkungan sehingga penggunaan energi menjadi lebih efisien dan terkontrol. AC Daikin memiliki 3 teknologi inti yang menjadi basis dalam setiap produknya, yaitu Heat Pump yang fungsinya untuk menyerap dan memindahkan panas dari udara, Inverter yang berperan dalam penghematan energi yang lebih besar dan meningkatkan kenyamanan, serta Refrigerant Control yang berfungsi untuk mengefisiensikan perpindahan panas. Ketiga teknologi tersebut menjadikan Daikin sebagai leader of air specialist.

Inverter adalah teknologi penghematan energi yang mengeliminasi operasi yang sia-sia (wasted operation) dengan cara mengontrol kecepatan putaran motor (motor speed). Dengan pengaturan motor speed ini, AC yang memiliki teknologi inverter dapat menghemat hingga 30% energi dan beresiko lebih rendah dalam kehilangan energi (energy loss). Cara kerja inverter ini dapat dianalogikan seperti seorang pelari. Pelari yang berlari kemudian berhenti, kemudian berlari kembali dan berhenti, akan mengalami energy loss lebih besar dibanding pelari yang mengubah kecepatan larinya tanpa berhenti. Sama halnya dengan inverter pada AC yang hanya mengubah kecepatan putaran motor. Motor ini dioperasikan oleh magnet dan arus listrik. Dengan mengubah arah arus listrik menyebabkan perputaran pada motor.

Pada generasi terbaru, refrigerant yang digunakan adalah R-32 yang memiliki nilai Ozone Depletion Potential (ODP) 0 dan 100 Years Global Warming Potential hanya 675. Nilai tersebut jauh lebih rendah dari pendahulunya, R410A yang memiliki nilai 2090. Refrigerant sendiri bisa dikatakan adalah bahan yang digunakan untuk pendingin pada proses refrigerasi.


Maka, dengan inovasi terbarunya, AC Daikin memanglah AC yang lebih ramah lingkungan. Maka, kalau AC ya Daikin!

0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply