Surga di Ujung Batas Borneo (3) : Bebangunannya

Sungguh desa Temajuk telah dikaruniai beragam kecukupan dari Allah lewat alamnya. Kekayaan yang terkandung di darat, air, dan udaranya telah cukup untuk menghidupi masyarakatnya. Hanya sayang, keindahan yang luar biasa itu tak banyak yang bisa menikmatinya, apalagi di musim-musim landas seperti sekarang. Sebab curah hujan yang tinggi telah memayahkan kendaraan untuk melewati akses utama menuju surga ini, yaitu di jalan Temajuk. Satu jalan, selain melewati jalan Sajingan, berupa jalan tanah yang jika diguyur hujan akan mengakibatkan kubangan lumpur yang memerosokkan roda-roda kendaraan yang melintasinya.

Masuk ke desa, tak beda jauh keadaan jalan perkampungannya. Meski sebagian telah beraspal dan cor, namun kondisi aspal maupun cor banyak yang mengalami rusak-rusak yang jika diklasifikasikan menurut indeks kerusakan jalan seperti PCI maupun klasifikasi-klasifikasi dari dinas perhubungan, masuk ke dalam rusak berat.

Ada satu jalan unik yang berada di Temajuk, yang sesungguhnya sangat iconic dan instagramable, yaitu jembatan bakau. Disebut jembatan bakau sebab jembatan itu melintasi sungai dan membelah hutan bakau. Jalan itulah akses terdekat dari Sempadan maupun Camar Bulan menuju Maludin. Saat melintasi jembatan di pagi hari cerah, sinar-sinar mentari akan menelisik melalui celah-celah dahan dan ranting bakau membentuk berkas cahaya yang indah. Sebuah pemandangan yang sangat epic.

Selain jembatan bakau, Temajuk juga memiliki beragam infrastruktur layaknya desa lainnya. Di Temajuk terdapat masjid, sekolah, kantor pemerintahan desa, gedung serbaguna, puskesmas, warung, bengkel, lapangan, dan toko. Yang membedakan, disana terdapat pula penginapan-penginapan dan vila serta markas TNI-AD dan TNI-AL. Hal wajar mengingat disana merupakan desa wisata di perbatasan yang sangat dekat dengan patok batas negara.

Sekolah di Temajuk hanya ada 4, yaitu SDN 16 Temajuk, SDN 19 Temajuk, SMP 4 Paloh, dan SMA 2 Paloh. Untuk masjid, ada 3 masjid di Temajuk dengan 8 surau-surau kecil yang tersebar di tiga dusun.

Adapula bangunan unik yang bisa ditemui sejak berada di Paloh, yaitu rumah walet. Rumah-rumah walet banyak terdapat di tepi jalan daerah Paloh, dan ada di beberapa tempat di Temajuk. Biasanya sarang walet diambil untuk dijual, entah kemudian dijadikan kosmetik atau obat. Harga perkilo dari sarang walet sendiri bisa mencapai 17 juta rupiah, tergantung usia. Sebuah harga yang fantastis.

Meski Temajuk tampak jauh dan sulit untuk diakses, namun fasilitas disini termasuk lengkap meski sarananya tidak seluruhnya ada. Yang terpenting, dengan segala keterbatasan jumlah sarana prasarana yang ada disini, tidak lantas membuat Temajuk menjadi terbelakang dan sulit maju.

Belakangan, telah dibangun pula resort baru di daerah Camar Bulan dan wahana baru bernama rumah terbalik, meski yang memiliki adalah orang Cina. Namun kabar baiknya, disana menyediakan les bahasa Inggris gratis. Dan kabar baik lainnya pula, sinyal 4G Telkomsel telah masuk ke desa ini. Jadi untuk internet pun telah masuk 4G meski hanya di beberapa area.

Pembangunan akan terus berlanjut!

0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply