Menggoda Netizen

Hari-hari ini sosmed terasa begitu riuh. Sebab semua hal bisa dicurahkan ke dalamnya, dari yang maha penting hingga sama sekali tak penting. Dari yang fakta hingga fiksi. Dari pencapaian hingga pengharapan.

Terkadang, ada saja lontaran keisengan yang dilempar demi menarik hati masyarakat maya lainnya; demi mencari perhatian, demi dikomentari, demi meraup popularitas, demi menjadi social climber, demi menjadi hype dan fenomenal, atau sekelumit alasan lain yang menggelitik. Saya menyebutnya sebagai menggoda netizen. Iya, sebab netizen kita mudah sekali mengikuti apa yang sedang tren.

Yang sempat saya amati di explore instagram saya adalah postingan-postingan mengenai jodoh dan nikah. Betapa kemudian dua hal itu menghegemoni jagat per-explore-an instagram saya, hingga saya pun kemudian berkomentar gemas di salah satu akun yang mempromosikannya, "Nggak ada bahasan lain min?". Yang terjadi selanjutnya, tentu saja tema-tema tersebut akan digandrungi remaja-remaja berumur maupun yang baru meniti fase awalnya dengan pengharapan seandainya yang melambung. Lalu akan menjamur pada postingan-postingan, story, komentar, dan like, serta obrolan keseharian.

Salahkah? Itu tergantung dengan siapa kita berteman. Sebab dalam perkawanan kita, tak mungkin semua manusia seragam. Ada saja yang tak menyukai jika hal itu terus menerus diulangkan. Karena itu, pekalah dengan kawan pertemananmu, terutama yamg dekat, jangan sampai dia (atau mereka) muak karena ulangan-ulangan kata-kata atau tingkah pada unggahan sosmedmu.

Bayangkan bila yang di-hype-kan adalah kebaikan. Betapa besar kembalian yang diperoleh perintisnya. Karena itu, mari kita menebar kebaikan. Sebab kebaikan akan kembali kepada yang mengawali menebar. Jangan jodoh mulu...

0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply