Today is Emezing

Hari ini benar-benar luar biasa. Ya, hari ini, Jumat ini, 29 Mei. Sejak pagi aku niatnya mau dirumah seharian, mau ngerjain tugas UKD 3 yang telat kukumpulkan berhari-hari. Tapi apa daya, bisikan lain berkata besok saja, toh masih ada 2 hari libur ditambah minggu depan yang kemungkinan akan banyak hari kosongnya karena materi-materi sudah selesai disampaikan.

Pagi ini aku di rumah. Di depan laptop. Nonton anime sebentar sambil sarapan. Lalu aku ingat aku baru saja beli kaos dari temanku, sebuah base layer yang cocok buat olahraga, mungkin kapan-kapan kamu bisa liat kaosnya :)

Cuma gara-gara itu mood-ku jadi bagus. Lah, bahagia itu sederhana banget ya. Lalu beberapa waktu kemudian, mungkin sekitar pukul 10 pagi, ada SMS dari kawanku yang memintaku untuk menemani anak-anak Gamais ITB jalan-jalan. Oh. Eh, whaaaattt..............???

Ternyata hari ini ada kunjungan dari temen-temen Gamais ITB (itu loh, Lembaga Dakwah Kampus/LDK-nya ITB) ke JN UKMI UNS (Lembaga Dakwah Kampusnya UNS) pagi tadi. Jauh-jauh dari Bandung ke Solo, mau silaturrahim, trus siangnya mau jalan-jalan ke Tawangmangu katanya. Dan lucunya, dari sekian banyak pengurus JN UKMI, kawanku ini malah memilihku yang bukan lagi pengurus untuk menemani mereka. Emezing banget kan... Akhirnya kuiyain aja deh.

Siang setelah sholat Jum'at, aku segera meluncur ke kampus. Sebelum masuk lewat jalur belakang, aku mampir dulu ke konter pulsa beli paketan internet yang tiba-tiba tadi pagi habis. Lalu segera masuk lewat jalur belakang. Gerbang belakang.

Setelah semua siap, aku langsung ikut ke dala bus bareng temenku IP. Sedangkan dua temanku yang lain, WS dan MAK naik motor. Sebelum ke Tawangmangu (TW), kita makan dulu di SBC. Apa itu SBC? SBC adalah warung makan yang katanya spesial kangkung. Trus singkatannya SBC apa ya?

Setelah makan, kita beneran pergi menuju TW. Karena di Palur sedang ada proyek fly over, maka kami muter dikit lewat belakang Palur Plaza. Eh tapi emang gitu sih rutenya, hhe...

Kita berangkat kira-kira udah hampir Ashar. Jadi sampe sana ya sekitar jam 4 lebih, bahkan kalo nggak salah 4.30-an. Setelah sholat trus kita mau menuju lokasi. Ah, lokasinya benar-benar penuh kenangan. Grojogan Sewu. Wow, emezing...

Sayangnya, iya sayang, hai sayang... sampe sana udah tutup loketnya. Ternyata tutupnya jam 4 sore *sigh*. Dengan kecewa kami mencoba mencari lokasi lain sebagai pengganti destinasi. Temenku, WS sampe beberapa kali minta maaf sama temen-temen Gamais. Tapi ya nggakpapa lah, mereka nggak menyalahkan juga kok.

Nah, saat kita mau balik ke bus, ada kejadian lucu sampe-sampe aku crita lewat whatsapp ke mba-mba kakak tingkat di teknik. Aha. Kita dicegat monyet-monyet di jalan. Rasanya itu kayak kita mau tawuran antar-SMK. Satu persatu kami lewat dengan mencoba nggak bikin monyetnya marah. Tapi ya tetep aja ada monyet yang marah, ngajakin brantem, nyakar, trus nggigit celana. Masnya -aku lupa namanya- digigit di celananya, tapi nggak tau kakinya ikut kegigit apa nggak. Trus ada yang mau dikeroyok monyet juga. Yang unik, ada yang lari kayak ninja-ninja di Naruto gitu, dan monyet-monyetnya langsung nyingkir dari jalan. Wow...

Lalu tibalah giliranku, haha. Aku mengamati emosi monyet-monyet itu, mencoba bertatapan mata, mencoba menerawang masuk ke dalam pikirannya lewat matanya, tapi nggak berguna. Saat aku mau jalan, ada monyet mendekat. Aku mencoba menggertaknya. Dia terdiam. Mundur selangkah. Lalu aku mencoba mencari jalan. Mataku melirik liar mencari celah yang bisa dilewati. Aslee ini cerita lebay banget...!

Pokoknya, pada akhirnya aku bisa dengan sok kerennya jalan melewati monyet-monyet itu dengan santai. Sementara itu, satu persatu bisa jalan ke ujung. Tibalah giliran orang terakhir yang akan jalan. Saat akan jalan, tiba-tiba saja gerombolan monyet datang menghampiri kayak ngajak brantem. Mangap-mangap nunjukin gigi taring sambil tangannya melambai-lambai kayak mau nyakar gitu. Dan apa yang terjadi sodara-sodara? Dengan sangat tak terduga dia teriak histeris. Aku kaget sekaligus pengen ketawa. Tapi karena aku baik hati, aku kembali lagi dan mencoba mengusir monyet-monyet itu bareng beberapa teman lain. Dengan begitu aku tambah keren. Emezing kan...

Dari tempat penuh kenangan itu kami bertolak kembali ke Solo. Tapi sebelum itu kita mampir dulu ke Masjid Agung Karanganyar. Niatnya mau jalan-jalan ke alun-alunnya juga, eh ternyata malah mati listrik. Masjid gelap. Alun-alun apalagi. Cuma lampu warna-warni dari sepeda hias yang kelihatan indah menyala. Lalu kami sholat Maghrib dengan suasana gelap remang-remang syahdu. Selesai sholat, aku keluar masjid. Kulihat di langit bintang bersinar indah. Pun juga bulan. Aku kepikiran, apakah kamu melihat langit yang sama dengan yang kulihat malam ini? Ciee cieee...

Kami menuju rumah makan untuk makan malam. Lalu balik ke Solo.

Bagiku, ini adalah hal yang sangat emezing untuk diceritakan. Kenapa? Karena aku yang bukan bagian dari pengurus JN UKMI mendapat kesempatan ketemu kawan-kawan dari LDK lain di saat ribuan orang lain juga berpeluang mendapatkan hal sepertiku. Belum lagi menghabiskan waktu beberapa jam dalam ruang yang sama. Lalu saling ngobrol dan tanya ini-itu. Sampe ada yang minta nomor HP-ku juga, hahaha... Tapi sayangnya, kedokku terbongkar. Kedok bahwa aku adalah desainer Puskomnas FSLDK terbongkar gara-gara dibeberkan temanku. Eh kok aku cerita disini juga sih... -_-

Lalu malamnya, ada yang pinjem motorku. Katanya buat ke Laweyan. Trus beberapa waktu kemudian dia balik lagi. Bilang ke aku, "Mas, sori motormu kena musibah. Bla bla bla..." yang intinya kena tilang. Omaigat...!!

Motorku di tahan di kantor polisi dekat alun-alun Solo. Lalu akhirnya aku dan temenku yang minjem motorku tadi balik lagi kesana dan "menukarkan" motorku dengan STNK-ku. Yaah, sidang lagi. Di jalan pulang aku sempet berkata sama motorku, "Kasian ya kamu, tiap dipake orang lain kena masalah". Aku jadi kasian sama motorku... :(

Emezing kan... Untuk hari ini, terimakasih Gamais ITB atas persahabatannya. Juga terimakasih kawanku atas caramu mengajariku arti sabar dan ikhlas. Aku ingat ketika sedang menuju ke kantor polisi, aku berpikir, aku punya dua kesempatan yang sama, antara marah atas kelakuan temanku atau sabar dan ikhlas atas apa yang telah terjadi. Sayangnya aku nggak tega memilih yang pertama. Entah aku yang terlalu baik atau akunya emang baik, hmm... Begitulah aku...

Kalo kamu lagi baca-baca ini sambil senyum-senyum, syukur deh, aku masih bisa ngehibur kamu... :)

Hai kamu, apa kabar?

0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply