Memberi kemaafan

Bukankah wajar sebagai manusia? Ketika dia memilih berdamai dengan sekitarnya. Meski satu dua kali dia pernah bersalah dan gegabah, namun nurani yang jujur akan bersegera meminta kemaafan. Meminta kemaafan atas masa lalunya, sehingga dapat berbaikan di masa depannya. Karena setiap manusia benci dibenci, dan suka disukai.

Jika Allah saja Maha Pemaaf, maka mengapa seringkali manusia tak berikan maaf pada sesama? Tersebab sekali dua kali disakiti. Padahal maksiat kita jauh lebih hebat dari apa yang menyakiti kita. Tapi Allah dengan murahnya mau menerima permohonan maaf dan taubat kita lantaran Maha Cintanya Dia.

Duhai hamba Allah, kiranya dendam itu tercium busuk oleh hidung kita, pasti tidaklah kita menginginkan menyimpannya dalam hati. Dan andai memberi maaf seharum kasturi, tentu akan kau beri tanpa diminta.

Maka selalulah lisankan istighfar, karena setiap jiwa tak luput dari alpa. Baik yang tersalah, maupun yang bersalah. Semoga dengan istighfar dan saling memberi maaf, Allah turunkan keberkahan sehingga sesama saling mencinta karenaNya.

Bukankah itu ukhuwwah yang indah?

Karena jujur, aku benci dibenci. Karena aku suka disukai.

0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply