Cicak dan Rezeki

Cicak. Meski di sisi lain cicak merupakan hewan fuwaisiq, yang bahkan kata Nabi kalau kita membunuhnya mendapatkan pahala, namun di balik itu ada hikmah lain yang dibawa oleh cicak, yaitu soal rezeki.

Ingat lagu cicak-cicak di dinding?

Cicak-cicak di dinding
Diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk
Hap! Lalu ditangkap

Inilah konsep rezeki yang Allah ajarkan melalui cicak. Kalau kita tahu, makanan cicak adalah serangga macam laron, nyamuk, dan sebagainya. Kalau dilihat, serangga-serangga itu adalah tipe serangga yang memiliki sayap, yang berarti mereka bisa terbang. Sedangkan cicak tidak bisa terbang, hanya bisa merayap di dinding. Lalu apakah cicak protes kepada Sang Pencipta, Allah, yang menciptakannya tanpa sayap sedangkan makanannya bersayap? Tidak. Yang dilakukan cicak hanyalah 'diam-diam merayap'. Tugasnya hanya berjalan mencari rezeki. Inilah poin pertamanya. Soal rezeki, kita harus menyambutnya, bukan diam pasrah tanpa usaha. Allah telah menetapkan dan membagi-bagikan rezeki kepada setiap makhlukNya. Tugas makhlukNya hanyalah menyambut rezeki itu. Maka, usaha tadilah yang perlu kita lakukan. Usaha, atau ikhtiar untuk mendapatkan rezeki.

Setelah kita ikhtiar, apa selanjutnya? Secara konsep, kita barengi ikhtiar dengan tawakkal. Karena ikhtiar tanpa tawakkal itu sombong. Kemudian apa selanjutnya? Lihat lanjutan liriknya. Datang seekor nyamuk. Siapa yang datang? Nyamuk. Rupanya makananlah yang mendatangi cicak, bukan cicaknya. Memang cicak merayap, berjalan mencari makanan. Namun pada kenyataannya, jika kita berbicara secara logika, mana ada nyamuk yang mau diam saja saat cicak mendekatinya untuk memangsanya? Tapi jika itu sudah menjadi takdir cicak, ternyata nyamuk dengan sukarela mendekatinya. Ini poin kedua. Allah akan berikan rezeki itu pasti. Karena setiap makhlukNya takkan mati kecuali setelah semua rezeki bagiannya diberikan. Seberapa porsinya? Hanya Allah yang tahu. Tapi yang jelas, rezeki tadi akan diberikan. Maka ini terkait dengan keyakinan, keimanan kita sebagai hambaNya. Tugas kita hanya menyambutnya, maka kemudian Allah akan berikan rezeki itu kepada kita.

Selanjutnya, lihat lanjutan liriknya. Hap! Lalu ditangkap. Nah, itu dia, poin ketiganya. Ambil rezeki yang Allah berikan itu. jangan ditolak.

Jadi, lagu cicak-cicak di dinding ini mengajarkan bagaimana kita seharusnya berlaku dalam mencari rezeki. Kita menyambutnya, lalu yakinlah bahwa Allah akan berikan rezeki itu kepada kita. Maka ketika Dia berikan rezeki itu, ambillah. Serta jangan lupa untuk bersyukur atas karunia rezeki itu kepada kita. Dengan begitu, hidup kita takkan ruwet dan serba gelisah memikirkan soal rezeki, karena rezeki telah diatur dan dibagikan sesuai haknya. Tugas kita hanya menyambut rezeki itu ketika ia diberikan kepada kita. Yang menjadi catatan adalah, jangan sampai cara-cara yang kita gunakan untuk menyambutnya itu adalah cara-cara yang tidak dibenarkan Allah. Karena sejatinya rezeki itu baik, maka ambillah dengan cara-cara yang baik pula.

0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply